Semua Warga di Azovstal Berhasil Dievakuasi Setelah Rusia Blokade Tentara Ukraina

wisnu
wisnu
Diperbarui 8 Mei 2022 11:17 WIB
Jakarta, MI – Semua wanita, anak-anak termasuk orang tua berhasil dievakuasi dari pabrik baja Azovstal. Evakuasi itu diklaim berhasil tanpa insiden. "Perintah presiden sudah dilakukan. Bagian dari operasi kemanusiaan Mariupol ini telah selesai," kata Wakil Perdana Menteri Ukraina, Iryna Vereshchuk, Minggu (8/5). Tapi demikian, jumlah warga yang telah dievakuasi dari tempat itu tidak dirinci. Terpisah, Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan, pasukan Rusia terus memblokade pasukan Ukraina di dalam pabrik. Mereka menggunakan artileri dan tembakan tank saat melakukan operasi penyerangan. Sementara, Jenderal Mikhail Mizintsev, kepala Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia mengakui bahwa Rusia telah mengevakuasi total 51 warga sipil dari Azovstal. Evakuasi itu bekerja sama dengan PBB dan Palang Merah sejak 5 Mei. Mizintzev mengatakan pada Sabtu pagi baru satu orang yang dievakuasi. Total 51 pengungsi jauh lebih rendah dari perkiraan sebelumnya terkait jumlah warga sipil yang masih terjebak di Azovstal. Hingga Sabtu (7/5) pagi waktu setempat, lebih dari 100 warga sipil, termasuk anak-anak diperkirakan masih terperangkap di dalam kompleks yang luas itu bersama dengan ratusan tentara dan banyak dari mereka terluka. Belum diketahui berapa banyak pria selain tentara Ukraina yang mungkin masih berada di kompleks yang luas itu. Salah satu tentara Ukraina yang masih berada di Azovstal, Serhiy Volina, memposting di Facebook. Dalam postingan tentara Ukraina menyinggung kondisi yang dialaminya itu. "Sepertinya saya berada di reality show neraka di mana kami para militer berjuang untuk hidup. Kami mengambil setiap kesempatan untuk menyelamatkan diri dan seluruh dunia hanya menonton cerita yang menarik," katanya.

Topik:

Rusia Ukraina