AS Sebut Korea Utara Pasok Senjata Artileri ke Rusia Lewat Negara Ketiga

John Oktaveri
John Oktaveri
Diperbarui 3 November 2022 05:24 WIB
Jakarta, MI - Amerika Serikat memiliki informasi yang mengindikasikan Korea Utara secara diam-diam memasok sejumlah peluru artileri "secara signifikan" ke Rusia untuk keperluan perang di Ukraina, ujar juru bicara Keamanan Nasional AS, John Kirby. Kirby mengatakan pada satu pengarahan secara virtual bahwa Korea Utara berusaha mengaburkan pengiriman dengan menyalurkannya melalui negara-negara di Timur Tengah dan Afrika Utara. "Indikasi yang kami lihat adalah bahwa Korea Utara diam-diam memasok peluru dan kami memantau untuk melihat apakah pengiriman telah diterima," kata Kirby seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Kamis (3/11). Dia menambahkan bahwa Washington akan berkonsultasi dengan PBB mengenai masalah pertanggungjawaban atas pengiriman tersebut. "Kami melihat indikasi mereka mentransfer peluru ini," kata Kirby, tetapi menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut. Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price pada jumpa pers reguler mengatakan bahwa sanksi adalah salah satu opsi, seperti dalam kasus penyediaan senjata Iran ke Rusia untuk menghadapi masalah tersebut. “Sama seperti kami menggunakan setiap alat dan menggunakan alat itu untuk melawan penyediaan senjata Iran ke Rusia, kami akan melakukan hal yang sama ketika menyangkut penyediaan senjata Korea Utara ke Rusia,” katanya. Kami punya sederet daftar sanksi dan kami akan melihat alat dan otoritas tambahan yang mungkin dapat kami gunakan untuk melawan aktivitas ini, katanya. Amerika Serikat pada bulan September memberlakukan sanksi terhadap perusahaan Iran yang dituduh mengoordinasikan penerbangan militer untuk mengangkut pesawat tak berawak Iran ke Rusia. demikian juga atas tiga perusahaan lain yang dikatakan terlibat dalam produksi pesawat tak berawak Iran. Kirby mengatakan jumlah peluru itu tidak signifikan, tetapi tidak mungkin mengubah momentum atau hasil perang. Dia menegaskan bahwa bagaimanapun juga peluru itu masih bisa mematikan bagi Ukraina, katanya. Kirby mengatakan pengiriman senjata dari Korea Utara adalah tanda yang tidak hanya menunjukkan kesediaan Pyongyang untuk mendukung Rusia, tetapi juga menunjukkan kekurangan amunisi Moskow yang disebabkan oleh sanksi dan kontrol ekspor yang dipimpin AS. Korea utara pada bulan September mengatakan tidak pernah memasok senjata atau amunisi ke Rusia dan tidak memiliki rencana untuk melakukannya, sambil memperingatkan Amerika Serikat untuk "tutup mulut" dan berhenti menyebarkan desas-desus yang bertujuan "menodai" citra negara itu. Mengacu pada peluncuran rudal Korea Utara pada hari Rabu, Kirby mengatakan hal itu tidak menimbulkan ancaman langsung bagi personel AS di kawasan tersebut, dan menambahkan bahwa Amerika Serikat akan memastikan memiliki kemampuan di sana untuk mempertahankan sekutunya.