Capres Ekuador Fernando Villavicencio Ditembak Mati Saat Kampanye

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 10 Agustus 2023 09:36 WIB
Jakarta, MI - Calon Presiden (capres) Ekuador, Fernando Villavicencio, ditembak mati pada sebuah rapat umum kampanye. Dilansir dari BBC, Kamis (10/8), Fernando Villavicencio, anggota majelis nasional negara itu, diserang saat dia meninggalkan acara di kota utara Quito pada hari Rabu (9/8). Seorang anggota tim kampanyenya mengatakan kepada media lokal bahwa Villavicencio sedang masuk ke dalam mobil ketika seorang pria melangkah maju dan menembak kepalanya. Presiden saat ini Guillermo Lasso bersumpah "kejahatan tidak akan dibiarkan begitu saja". Saksi mata mengatakan Villavicencio (59), ditembak tiga kali. Tersangka juga ditembak dalam baku tembak dengan keamanan dan kemudian meninggal karena luka-lukanya, kata jaksa agung negara itu di media sosial. Putaran pertama pemilihan presiden dijadwalkan berlangsung pada 20 Agustus mendatang. Lasso, yang tidak akan ikut pemungutan suara, mengatakan dia "marah dan terkejut" dengan pembunuhan itu, menambahkan: "Kejahatan terorganisir telah berkembang pesat, tetapi beban hukum sepenuhnya akan menimpa mereka." Meningkatnya kejahatan kekerasan baru-baru ini, yang dipicu oleh meningkatnya kehadiran kartel narkoba di Ekuador, telah menjadi isu utama dalam kampanye presiden tahun ini. Bulan lalu, Lasso mengumumkan keadaan darurat dan jam malam di tiga provinsi menyusul sejumlah pembunuhan yang terkait dengan kejahatan terorganisir. Selain keamanan, kampanye Villavicencio berfokus pada penanggulangan korupsi, topik yang pernah dia liput dalam karir sebelumnya sebagai jurnalis, dan mengurangi kerusakan lingkungan. Pekan lalu, dia mengatakan dia dan timnya diancam oleh pemimpin geng yang terkait dengan perdagangan narkoba. Villavicencio adalah salah satu dari delapan kandidat di putaran pertama pemilihan, meskipun bukan yang terdepan. Pembunuhannya mengikuti pembunuhan Agustin Intriago, walikota kota Manta, pada bulan Juli dan Omar Menendez, calon walikota di kota Puerto Lopez, pada bulan Februari. Memberikan penghormatan, mantan wakil presiden dan sesama kandidat Otto Sonnenholzner mengirimkan "belasungkawa terdalam dan solidaritas yang mendalam" kepada keluarga Villavicencio. "Semoga Tuhan menjaganya dalam kemuliaan-Nya," tulisnya. "Negara kita sudah lepas kendali." Pelopor Luisa Gonzales juga membagikan "solidaritasnya" kepada keluarga Villavicencio, menambahkan: "Tindakan keji ini tidak akan dibiarkan begitu saja." #Capres Ekuador ditembak mati