Gembong Narkoba Kolombia Dairo Antonio Usuga Divonis 45 Tahun Penjara

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 9 Agustus 2023 07:00 WIB
Jakarta, MI - Pengadilan Amerika Serikat (AS) telah menghukum Dairo Antonio Usuga, yang pernah menjadi gembong narkoba paling dicari di Kolombia, 45 tahun penjara. Usuga, juga dikenal sebagai Otoniel, adalah seorang pengedar kokain terkenal yang menjadi pemimpin geng paling kuat di Kolombia selama lebih dari sembilan tahun. Dia mengaku bersalah pada bulan Januari karena menjalankan perusahaan kriminal dan penyelundupan narkoba. Selama hukumannya pada hari Selasa, Usuga mengatakan dia menyesal atas tindakannya. "Saya meminta maaf kepada pemerintah Amerika Serikat dan Kolombia dan kepada para korban kejahatan yang telah saya lakukan," kata pria berusia 51 tahun itu seperti dikutip dari BBC, Rabu (9/8). Jaksa menggambarkan dia sebagai "pedagang narkoba Kolombia paling signifikan sejak [pemimpin kartel Medellín] Pablo Escobar" dan mengatakan dia membantu mengirimkan hampir 100.000 kilogram (220.500 pon) kokain ke AS. Itu Administrasi Penegakan Narkoba AS menjulukinya "salah satu pengedar narkoba paling kejam dan produktif di dunia". Usuga ditangkap pada 2021 dan diekstradisi tahun lalu untuk menghadapi tuduhan perdagangan narkoba di AS. Pengacaranya meminta hukuman tidak lebih dari 25 tahun. Mereka berpendapat bahwa asuhannya dalam kemiskinan pedesaan, dikelilingi oleh perang gerilya, membawanya ke kehidupan sebagai penjahat karir. Tetapi Hakim Dora Irizarry, hakim distrik AS yang memimpin kasus tersebut, menolak argumen ini, dengan mengatakan bahwa asuhannya di kompleks perumahan South Bronx seputar narkoba dan kekerasan tidak membawanya ke jalan yang sama. Usuga telah menyerahkan $216 juta (£170 juta) hasil narkoba sebagai bagian dari pengakuan bersalahnya. Dia adalah pemimpin kartel Klan Teluk di Kolombia, yang merupakan salah satu geng paling kuat dan brutal di negara itu. Geng tersebut, yang beroperasi di banyak provinsi dan memiliki koneksi internasional yang luas, terlibat dalam penyelundupan narkoba dan manusia, penambangan emas ilegal, dan pemerasan. Ini mengontrol banyak rute yang digunakan untuk menyelundupkan narkoba dari Kolombia ke AS, dan sejauh Rusia.