Pejabat Ini Serukan Warga Palestina Dikubur Hidup-hidup

Rendy Bimantara
Rendy Bimantara
Diperbarui 10 Desember 2023 09:21 WIB
Demonstrasi Mengenang Rachel Corrie yang Meninggal dilindas Buldoser Israel (Foto: AFP)
Demonstrasi Mengenang Rachel Corrie yang Meninggal dilindas Buldoser Israel (Foto: AFP)

Jakarta, MI - Arieh King, Wakil Wali Kota Yerusalem, meminta penguburan hidup-hidup puluhan warga sipil Palestina, yang dia sebut sebagai makhluk yang tidak manusiawi.

King juga menyebut orang-orang tak bersenjata, yang secara sewenang-wenang ditangkap dari rumah mereka di Gaza oleh tentara Israel pada sebagai “Muslim Nazi”.

“Mereka bukan manusia dan bahkan bukan manusia hewan, mereka tidak manusiawi dan itulah bagaimana mereka harus diperlakukan,” kata King seperti dilansir Middle East Eye, Jumat (8/12).

Dia menambahkan bahwa jika kewenangan tersebut diserahkan ke dirinya, dia akan menggunakan buldoser lapis baja D-9 untuk mengubur orang-orang itu hidup-hidup.

“Kita harus mengambil langkah lebih cepat,” katanya di platform media sosial X, mengacu pada 'penghapusan' warga Palestina oleh tentara Israel.

Sebelumnya diberitakan puluhan orang ditangkap oleh tentara Israel di daerah-daerah di Gaza utara, termasuk koresponden The New Arab, Al Araby Al Jadeed. Pasukan Israel menanggalkan pakaian mereka sebelum menahan dan membawa mereka ke lokasi yang dirahasiakan.

Laporan tersebut muncul setelah beredarnya  video rekamanan yang menunjukkan kejadian Dimana puluhan pria ditangkap dengan tangan diikat, mata ditutup, dan pakaian dilucuti. Rekaman itu diposting di halaman dan media Telegram Israel.

Mereka diangkut ke truk di kawasan perumahan dalam beberapa video, foto lain menunjukkan mereka berbaris di area terbuka berpasir. Militer Israel tidak segera memberikan komentar tentang penangkapan massal tersebut, dan tidak jelas ke mana mereka berasal.

Menurut beberapa media Israel, orang-orang tersebut "kemungkinan" adalah anggota Hamas. Namun, tidak ada informasi tambahan yang diberikan. Osama Hamdan, anggota biro politik Hamas, membantah adanya penangkapan massal terhadap anggota kelompok mereka.(Ran)