4 Bocah Tewas, Ada Luka Lebam di Antara Hidung dan Mulut

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 8 Desember 2023 05:47 WIB
Ilustrasi Garis Polisi (Foto: Pexels)
Ilustrasi Garis Polisi (Foto: Pexels)

Jakarta, MI - Pihak kepolisian tengah menyelidiki penyebab tewasnya empat bocah berinisial VA (6), SP (4), AR (3), dan AS (1). Empat anak yang ditemukan tewas di dalam kamar rumah itu diketahui dalam keadaan membusuk. Diduga dihabisi ayahnya sendiri Panca Darmansyah (PD).

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara di Rumah Sakit Polri, didapati adanya luka lebam di antara hidung dan mulut. “Luka iris, luka benda tajam nggak ada. Jadi hanya dicurigai, ada lebam di daerah mulut dan hidung,” ujar Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramat Jati Brigjen Pol Hariyanto, Jum'at (8/12).

Kendati demikian, pihak kepolisian melalui kedokteran forensik masih mendalami lebih lanjut atas luka lebam tersebut lantaran luka itu hampir sama dengan lebam yang disebabkan karena pembusukan.

Seluruh jasad korban ditemukan berjejer di atas kasur dalam keadaan membusuk di dalam kamar rumah yang berlokasi di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan.

“Karena adanya lebam itu adanya pembusukan, jadi agak agak nggak jelas. Kalau kematiannya baru saja, lebam itu jelas kelihatan. Tapi karena ada pembusukan, warna-warnanya hampir sama,” katanya.

“Diperlukan pemeriksaan lanjutan yaitu pemeriksaan histopatologi. Ya itu tadi dicurigai (luka lebam), nanti kalau sudah tidak curiga lagi karena sudah diperiksa patologi anatomi hasilnya jelas, hasil toksikologi jelas, hasil DNA jelas, itu baru bisa dipastikan kan sekarang dicurigai,” jelasnya.

Saksi

Titin (49) yang merupakan tetangga rumah empat anaknya yang ditemukan tewas membusuk di dalam rumah kontrakan di Kelurahan Johar Baru, Jakarta Selatan, menyebut keluarga itu tertutup sejak pindah ke lingkungan tersebut satu setengah tahun lalu. Tidak ada komunikasi dengan warga hingga dan pintu kontrakan biasa tertutup sepanjang waktu.

Titin bahkan menyebut PD sempat berbicara ketus kepadanya saat hendak membantu memberi makan anak-anaknya. Padahal Titin merasa iba saat melihat anak-anak PD terlihat lebih kurus.

"Saya mau suapin anaknya, udah kayak cucu sendiri lah saya anggap tapi ditolak. Soalnya saya lihat agak kurus, beda sama (kondisi anak) waktu istrinya masih kerja," tutur Titin di Jagakarsa, Rabu (6/12).

Dia menjelaskan PD telah lama menganggur dan baru mendapat kerja sebagai pengemudi taksi baru-baru ini. Istrinya sempat bekerja, namun telah berhenti sejak empat bulan lalu. Hal ini yang ia duga membuat keluarga itu kesulitan ekonomi.

Titin mengaku tidak menyangka empat anak yang dulunya pernah bermain di teras rumahnya harus meninggal dengan cara seperti itu. Dia mengaku sangat terpukul dengan kejadian ini. "Saya lemes tadi, dulu biasa main di sini (menunjuk teras rumahnya)," katanya.