Kejati Sumut Pastikan Rekaman Forkopimda Batubara Dukung Capres 02 Pakai Dana Desa Hoaks!

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 15 Januari 2024 17:36 WIB
Bocornya rencana serangan fajar Pemilu di salah satu daerah viral di media sosial (Foto: MI/Repro TikTok)
Bocornya rencana serangan fajar Pemilu di salah satu daerah viral di media sosial (Foto: MI/Repro TikTok)

Jakarta, MI - Kepala seksi Penerangan Hukum (Kasi Penkum) Kejaksaan Tinggi Sumut Yos A Tarigan buka suara soal video di media sosial yang berisi rekaman dengan narasi Forum Komunikasi Daerah (Forkopimda) Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, berbincang mendukung calon presiden nomor urut 2. 

Kata Yos, video tersebut dipastikan hoaks. “Postingan di medsos itu dipastikan hoaks, pimpinan sudah mengklarifikasi hal itu ke Pak Kajari (Batubara, Amru Siregar). Yang bersangkutan mengatakan, tidak tahu menahu, tentang rekaman percakapan tersebut," ujar Yos dikutip pada Senin (15/1).

Ditegaskannya, bahwa Kejari Batubara mengaku tidak pernah menghadiri pertemuan dengan Forkopimda yang lain, seperti yang disebutkan di rekaman tersebut. 

"Kajari Batubara tidak pernah hadir atau kumpul-kumpul dengan Forkopimda terkait dengan pembicaraan yang beredar. Sekali lagi, postingan di medsos itu dipastikan hoaks,” katanya.

Yos pu  mengatakan pihaknya diminta Jaksa Agung untuk mengklarifikasi rekaman yang beredar. “Pak JA (Jaksa Agung) juga menyarankan untuk dilakukan klarifikasi dengan media, juga melaporkan kasusnya ke Bawaslu setempat dan pihak yang berwajib sehingga tidak berkembang menjadi fitnah di tengah situasi politik saat ini” katanya. 

Dia juga mengimbau setiap pegawai kejaksaan untuk wajib menjaga netralitas dan tidak terlibat politik praktis. “Kami tetap menjaga netralitas sebagaimana imbauan pak JA (jaksa agung), kalau ditemukan adanya tindakan yang memihak Paslon tertentu akan ditindak tegas," ujarnya.

"Informasi lainnya perlu kawan-kawan media ketahui, Pak Kejari (Batubara) juga sudah menyampaikan klarifikasi ke Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Batubara,” katanya.

Sebelumnya, viran rekaman video yang diunggah akun TikTok @nasionalcorruption, bahwa terdengar sejumlah pihak yang berbicara. "Bocor rekaman perbincangan antara Dandim, Bupati, Kapolres dan Kajari Batubara," tulis narasi video.

"Ya per kecamatan ya tambah-tambahlah, jadi untuk kepala desa ini langsung saja kita diarahkan ke 02. Itu dulu yang pertama, tidak ada cerita lain, tak ada cerita apapun, menangkan 02 di desa masing-masing." 

"Terkait masalah peluru, itu masih diupayakan dengan Pj supaya sebelum Pilpres keluar, dengan catatan Rp 100 dikeluarkan dari situ. Dana dari desa itu, Rp 50 dikirim ke sana, untuk mereka pergunakan untuk penggunaan serangan,'' bunyi rekaman tersebut. 

"Itu penggunaannya ada Pj di situ, Kapolres di situ, Dandim di situ, Kajari di situ. penggunaan itu, penggunaan itu untuk Pilpres operasionalnya, jadi yang Rp50 tinggal di desa dan ini macam tahun lalu uda tahu senior-senior, tahun ini mudah mudahan tidak ada pemeriksaan terkait tahun 2024." 

"Karena itu uda komitmen tidak ada pemeriksaan, tetapi dengan catatan ya, kita harus komitmen juga, jangan nanti macam tahun kemarin, siram, katanya siram 10 masuk 40. Kalah juga,kalau macam desa awak bisalah," demikian bunyi rekaman tersebut. 

Sebelumnya Monitorindonesia.com memberitakan soal kabar tersebut dengan judul berita "Viral, Rencana Serangan Fajar Pemilu Pakai Dana Desa, Pj Bupati, Kapolres, Dandim dan Kajari Batubara Disebut-sebut" pada hari Minggu (14/1). Selengkapnya di sini.........................................................................