Polisi Belum Simpulkan Penyebab Sekeluarga Bunuh Diri Akibat Pinjol

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 13 Maret 2024 19:56 WIB
Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan. [Foto: ANTARA]
Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan. [Foto: ANTARA]

Jakarta, MI - Polisi hingga saat ini belum dapat menyimpulkan bahwa penyebab bunuh diri, satu keluarga di Apartemen Teluk Intan Topas Tower Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (9/3/2024) akibat pinjaman daring (online).

"Kami belum bisa konfirmasi sejauh itu karena tim masih bekerja," kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan di Jakarta, Rabu (13/3/2024).

Ia mengatakan, saat ini petugas telah memeriksa sejumlah saksi untuk melengkapi bahan keterangan, yang dibutuhkan.

"Saksi dari lokasi kejadian perkara hingga saksi dari keluarga korban dan ini masih belum dapat disimpulkan," ujarnya.

Pihaknya, kata dia, masih menunggu hasil pemeriksaan forensik DNA (deoxyribo nucleic acid), autopsi psikologi hingga pemeriksaan digital forensik.

DNA merupakan molekul, yang memuat seluruh instruksi genetik yang dibutuhkan oleh semua organisme, dalam seluruh siklus hidupnya. Informasi genetik yang terdapat dalam DNA, diturunkan oleh orang tua atau induk ke generasi berikutnya melalui reproduksi.

Oleh karena itu, lanjut Gidion, hasil pemeriksaan itu akan menjadi kunci karena keterangan yang didapatkan, semakin detail dan komprehensif.

Tim Inafis Polres Metro Jakarta Utara, kata dia, juga kembali mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan pemeriksaan.

"Tadi memastikan olah tempat kejadian perkara dan kaji lagi. apa yang kira-kira menjadi asumsi dan dikaitkan dengan fakta yang ada," tandasnya.

Sebelumnya Kapolsek Metro Penjaringan, Kompol Agus Ady Wijaya mengatakan keempat korban bunuh diri di Apartemen Teluk Intan Penjaringan, sudah mempersiapkan diri untuk melakukan aksi nekat tersebut.

"Persiapan itu terlihat dari gerak gerik mereka di CCTV sebelum melakukan aksi bunuh diri," kata Kapolsek Metro Penjaringan, Kompol Agus Ady Wijaya.

Ia mengatakan, dari hasil rekaman kamera pemantau keempat korban yang merupakan satu keluarga, yang terdiri dari pria berinisial AE dan istrinya AIL serta dua anak mereka satu lelaki berinisial JWA (13) dan perempuan JL (16).

Mereka datang ke Apartemen Teluk Intan, sekitar pukul 16.20 WIB menggunakan mobil Grandmax B 2962 BIQ. Keempatnya masuk ke lobi, dan langsung menuju lift. 

Saat di lift, AE mencium kening istrinya AIL yang mengumpulkan semua telepon seluler korban, ke dalam tasnya. Setelah keluar dari lift, mereka menaiki tangga darurat dan sampai di atap, lalu meloncat dari atas.

"Dari gerak gerik kami menyimpulkan, ini bunuh diri yang sudah dipersiapkan bersama," ujarnya.