Maruarar Sirait Siapkan Hadiah Rp 8 Miliar untuk Tangkap Buronan KPK Harun Masiku

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 26 November 2024 19:33 WIB
Marurar Sirait (Foto: Dok MI)
Marurar Sirait (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Mantan politikus PDI Perjuangan Harun Masiku hingga kini belum juga tertangkap. Padahal, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah memasukkan Masiku dalam daftar pencarian orang (DPO) sejak 29 Januari 2020. Artinya, Masiku sudah lebih dari empat tahun jadi buronan KPK dan polisi. 

Terkait hal itu, Maruarar Sirait akan memberikan hadiah miliaran rupiah jika dapat menangkapnya. "Harun Masiku itu siapa sih, bertahun-tahun kok nggak bisa ditangkap, saya akan kasi bonus bagi yang bisa menangkap Harun Masiku Rp 8 miliar, uang pribadi saya, supaya semangat," kata Ara, Selasa (26/11/2024).

Hal itu dia lakukan semata-mata agar di Indonesia tidak ada lagi yang kebal hukum termasuk Harun Masiku itu. "Supaya di Negara ini tidak ada yang kebal hukum dan saya gunakan berkat dari Tuhan itu untuk memberantas korupsi yang ada di Indonesia," tegasnya.

Mantan politisi PDIP ini pun mengajak Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto agar bersama-sama mencari tahu keberadaan Harun Masiku. 

"Yuk mas Hasto, kita cari Harun Masiku sama-sama ya, supaya jelas terang benderang. Kenapa sih Harun Masiku bisa menghilang, siapa yang menghilangkan? Kasus apa di belakang dia? Apa yang dia urus sama dia? Ya mas Hasto, politik itu suci, membela yang benar, membantu yang lemah dan membongkar kasus-kasus besar yang selama ini tertutup," tukasnya.

Baru-baru ini Wakil Ketua KPK Alexander Marwata sesumbar penyidik KPK sudah mendeteksi keberadaan Masiku. KPK juga sudah berulang kali menggali keterangan dari Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-Perjuangan Hasto Kristiyanto. 

"Mudah-mudahan saja dalam satu minggu ini (Masiku) tertangkap. Mudah-mudahan, ya," kata Alex kepada di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (11/6/2024).

Sementara dalam sebuah konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta, pada pertengahan November 2023, Firli sempat menyiratkan penyidik KPK mendeteksi Masiku bersembunyi di negara tetangga. Ia mengungkap sudah meneken surat penangkapan terhadap Masiku. 

Meski begitu, klaim Firli diragukan para analis dan pegiat antikorupsi. Pasalnya, Firli tengah terjerat kasus pemerasan tehadap SYL. Firli disebut-sebut berniat "mempersembahkan" Masiku ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) supaya kasus pemerasan tersebut tak digarap Bareskrim Polri. 

Adapun Harun Masiku merupakan tersangka kasus suap terhadap eks komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Wahyu Setiawan. Masiku menebar duit agar bisa ditetapkan sebagai pengganti Nazarudin Kiemas yang lolos ke DPR namun meninggal dunia. Duit suap dari Masiku diduga turut mengalir ke Hasto. 

Pada era Pilpres 2024, Jokowi dan PDI-Perjuangan berseberangan. Jokowi meng-endorse pasangan Prabowo-Gibran, sedangkan PDI-Perjuangan mengusung pasangan Ganjar-Mahfud. Hasto berulang kali mengkritik keras Jokowi yang dianggap telah berkhianat terhadap PDI-Perjuangan. 

Eks penyidik KPK Yudi Purnomo menilai pernyataan-pernyataan pimpinan KPK terkait keberadaan Harun Masiku terkesan janggal. KPK, menurut dia, seolah malah memberikan pesan bagi Masiku agar lebih waspada di tempat persembunyiannya. 

"Pencarian seorang buronan itu hanya bisa dilakukan ketika dia sedang tidak diintai karena kewaspadaannya akan berkurang. Sementara, sekarang kegaduhan terjadi karena adanya upaya penuntasan kasus suap komisioner KPU dan buronnya Harun Masiku," kata Yudi kepada Alinea.id. 

Pernyataan Alex dan Firli, menurut Yudi, justru bisa dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang mendanai pelarian dan persembunyian Masiku. Strategi baru bakal disusun supaya Masiku tak tertangkap, termasuk di antaranya memindahkan tempat persembunyian. “Karena yang sekarang sudah ketahuan,” imbuh Yudi. 

Yudi tidak tahu apa motif Alex mengungkap pernyaataan terkait keberadaan Masiku. Ia pun menantang agar Alex dan pimpinan KPK untuk mempertaruhkan jabatannya jika Masiku tak kunjung ditangkap. “Berani enggak dia sebagai pertanggung jawaban moral mengundurkan diri,” kata Yudi. 

Topik:

Harun Masiku PDIP Maruarar Sirait