Korupsi Pertamina, Prabowo: Kami Bersihkan!

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 26 Februari 2025 16:18 WIB
Presiden Prabowo Subianto [Foto: Ist]
Presiden Prabowo Subianto [Foto: Ist]

Jakarta, MI - Presiden Prabowo Subianto menanggapi perihal kasus dugaan megakorupsi di Pertamina Patra Niaga, terkait tata kelola minyak mentah yang merugikan negara sebesar Rp 193,7 triliun.

"Lagi diurus itu semua, ya. Lagi diurus semua," kata Prabowo usia meresmikan Layanan Bank Emas, The Gade Tower, Jakarta, Rabu (26/2/2025).

Prabowo menegaskan, bahwa dirinya akan membersihkan para koruptor dan menegakkan kepentingan rakyat. 

"Kami akan bersihkan, kami akan tegakkan. Kami akan membela kepentingan rakyat," tandasnya.

Sebelumnya, Kejagung telah menetapkan tujuh tersangka dalam praktik rasuah di perusahaan pelat merah tersebut. 

Adalah Riva Siahaan (RS), Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga; Sani Dinar Saifuddin, Direktur Feedstock and Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional; Yoki Firnandi (YF), Direktur Utama PT Pertamina Internasional Shipping.

Kemudian, Agus Purwono (AP), VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina International; Muhammad Kerry Andrianto Riza (MKAR), selaku Beneficialy Owner PT Navigator Khatulistiwa; Dimas Werhaspati, (DW) selaku Komisaris PT Navigator Khatulistiwa dan Komisaris PT Jenggala Maritim; Gading Ramadhan Joedo (GRJ), Komisaris PT Jengga Maritim dan Direktur PT Orbit Terminal Merak.

Akibat korupsi ini menimbulkan kerugian negara mencapai Rp193,7 triliun. 

Rinciannya, kerugian ekspor minyak mentah dalam negeri sekitar Rp35 triliun, kerugian impor minyak mentah melalui DMUT/Broker sekitar Rp2,7 triliun.

Selain itu kerugian impor BBM melalui DMUT/Broker sekitar Rp9 triliun; kerugian pemberian kompensasi (2023) sekitar Rp126 triliun; dan kerugian pemberian subsidi (2023) sekitar Rp21 triliun.

Topik:

Korupsi Pertamina Prabowo Tata Kelola Minyak Mentah