Jumat Pagi, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Pertama di Dunia

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 24 Mei 2024 06:15 WIB
Ilustrasi [Foto: ANTARA]
Ilustrasi [Foto: ANTARA]

Jakarta, MI - DKI Jakarta menduduki posisi pertama sebagai kota besar paling berpolusi di dunia, pada Jumat (24/5/2024) pagi.
 
Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 05.20 WIB, Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta, berada di angka 184 atau masuk dalam kategori tidak sehat, dengan polusi udara PM2.5 dan nilai konsentrasi 103 mikrogram per meter kubik.
 
Angka itu memiliki penjelasan, tingkat kualitas udaranya masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif yakni, dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan, pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
 
Sedangkan kategori sedang yakni, kualitas udaranya yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan, tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika, dengan rentang PM2,5 sebesar 51-100.
 
Lalu, kategori baik yakni tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan, dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 0-50.
 
Kemudian, kategori sangat tidak sehat dengan rentang PM2,5 sebesar 200-299 atau kualitas udaranya, dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar. Terakhir, berbahaya (300-500) atau secara umum kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi.
 
Kota dengan kualitas udara terburuk urutan kedua yaitu Lahore, Pakistan di angka 164, urutan ketiga Hanoi, Vietnam di angka 164, urutan keempat Kinshasa, Kongo-Kinshasa di angka 158, urutan kelima Tashkent, Uzbekistan di angka 156, urutan keenam Delhi, India di angka 137.
 
Urutan ketujuh Tel Aviv-Yavo, Israel di angka 129, urutan kedelapan Cairo City di angka 128, urutan kesembilan Dhaka, Bangladesh di angka 120, dan urutan kesepuluh Baghdad, Iraq di angka 114.