Satgas IDI Prediksi Cacar Monyet Sudah Masuk Indonesia

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 4 Agustus 2022 16:31 WIB
Jakarta, MI - Ketua Satuan Tugas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban mengatakan kemungkinan besar penyakit cacar monyet sudah masuk ke Indonesia, namun belum terdeteksi. "Ada kemungkinan cukup besar. Masih mungkin estimasi cukup besar bahwa sebetulnya di kita sudah ada, namun belum terdeteksi," kata Prof Zubairi saat dihubungi di Jakarta, Kamis (4/8). Menurutnya, sudah lebih dari 75 negara melaporkan kasus cacar monyet di negaranya, sehingga Indonesia kemungkinan juga sudah memiliki kasus yang tidak terdeteksi. "Mestinya ada kemungkinan besar, sudah ada, cuman belum terdiagnosis," katanya dilansir Antara. Dia menjelaskan salah satu penyebab tidak terdeteksinya cacar monyet adalah jenis penyakit ini masih baru, sehingga banyak dokter dan masyarakat yang tidak mengenal gejalanya. "Jadi, ada kemungkinan cacar monyet, namun diduga oleh pasien, keluarga maupun layanan kesehatan sebagai penyakit lain," katanya. Oleh karena itu, IDI mendorong pemerintah menyediakan hotline untuk melaporkan kasus yang diduga cacar monyet. "Harus ada hotline. Jadi kalau curiga ini (cacar monyet) hubungi, nanti akan ditindaklanjuti. Misalnya dinas kesehatan akan menindaklanjuti, akan mengambil contoh dari kelainan kulit yang ada, kemudian dikirim ke laboratorium rujukan. Dicek apakah ini virus cacar monyet atau bukan," katanya. Meskipun demikian, pihaknya meminta masyarakat tidak perlu khawatir terhadap penyebaran penyakit cacar monyet karena memiliki tingkat fatalitas yang rendah. #IDI

Topik:

IDI cacar monyet