Waspada Monkeypox! Berikut Gejala, Penularan dan Cara Mencegahnya

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 4 Agustus 2022 08:00 WIB
Jakarta, MI - Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mengatakan, seorang warga warga Jawa Tengah menjadi suspek pasien monkeypox alias cacar monyet kini sedang menjalani isolasi di fasilitas kesehatan setempat, guna diperiksa apakah benar mengidap cacar monyet atau bukan. "Saat ini dirawat isolasi di rumah sakit swasta untuk perawatan dan pemeriksaan lanjut. Memastikan cacar monyet atau bukan," kata Syahril saat kepada wartawan, Rabu (3/8). Cacar monyet atau monkeypox tergolong penyakit zoonosis (ditularkan ke manusia dari hewan) dan menjadi bagian dari anggota genus Orthopoxvirus. Cacar monyet pertama kali ditemukan pada tahun 1958 ketika terdeteksi dua wabah penyakit seperti cacar dialami monyet peliharaan. Meski pembawa penyakit ini belum diketahui, CDC menyebut bahwa tikus Afrika diduga berperan dalam penularannya. WHO mengatakan cacar monyet adalah penyakit yang disebabkan oleh virus monkeypox. Gejala yang terlihat biasanya sangat mirip dengan penyakit cacar biasa dan secara klinis bisa dikatakan tidak terlalu parah. Penyakit ini sering terjadi di Afrika Tengah dan Barat, namun seringkali terdeteksi di daerah yang dekat dengan hujan tropis dan menyebar hingga ke daerah perkotaan. Sejumlah hewan menjadi inang dari virus itu untuk berkembang, termasuk primata dan hewan pengerat seperti tupai, tupai pohon, tikus Gambia, dormice, dan spesies lainnya. Gejala cacar monyet Infeksi cacar monyet atau monkeypox memiliki masa inkubasi biasanya berkisar 6 hingga 13 hari tetapi dapat pula 5 hingga 21 hari. Gejala awalnya ditandai mirip flu biasa, seperti demam, menggigil, kelelahan, sakit kepala dan kelemahan otot. Hal yang menjadi pembedanya adalah penyakit ini diikuti dengan pembengkakan pada kelenjar getah bening, dimana hal ini menjadi tanda bahwa tubuh sedang melawan infeksi penyakit. Pada kulit juga akan muncul ruam yang semakin meluas di bagian wajah dan tubuh, termasuk di dalam mulut, telapak tangan dan telapak kaki. Bedanya dengan cacar biasa adalah ruam yang diderita bisa berupa benjolan sebesar mutiara yang berisi cairan. Biasanya benjolan ini akan menimbulkan sakit jika disentuh. Beberapa benjolan juga kerap ditandai dengan lingkaran berwarna merah. Benjolan ini akan berkeropeng dan sembuh dalam waktu dua sampai tiga minggu. Penularannya Kontak erat dengan individu yang terinfeksi menjadi faktor utama penyebaran virus cacar monyet. Infeksinya dapat berkembang setelah terpapar kulit yang ruam atau melepuh. Selain itu, penularan juga bisa disebabkan oleh selaput lendir, droplet dari batuk dan bersin, cairan tubuh yang terinfeksi hingga kontak dari pakaian yang terkontaminasi. Virus juga dapat melewati plasenta dari ibu hamil ke janin. Virus cacar monyet atau monkeypox dapat menyebar dari hewan ke manusia melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi, ketika menangani atau memproses hewan buruan, atau melalui penggunaan produk yang terbuat dari hewan yang terinfeksi. Berbagai spesies hewan telah diidentifikasi rentan terinfeksi virus cacar monyet. Masih ada ketidakpastian tentang sejarah alami virus ini. Begitu pula sampai sekarang belum diketahui reservoir spesifiknya dan masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut. Walaupun memiliki nama cacar monyet, namun monyet bukanlah reservoir utama. Pencegahan Berikut beberapa hal yang harus kamu lakukan untuk mencegah terjadinya infeksi cacar monyet atau monkeypox. Hindari kontak dengan hewan yang dapat menjadi reservoir virus (termasuk hewan yang sakit atau yang ditemukan mati di daerah di mana cacar monyet terjadi). Hindari kontak dengan bahan apa pun, seperti tempat tidur, yang pernah bersentuhan dengan hewan yang sakit. Merawat dan mengisolasi penderita cacar monyet hingga dinyatakan sembuh guna mencegah penularan. Terapkan perilaku hidup bersih dan sehat, misalnya dengan rajin mencuci tangan dengan sabun. Menggunakan alat pelindung diri (APD) saat merawat pasien yang terinfeksi Memasak daging dengan benar dan matang