Ketahui 5 Hal yang Memperburuk Kesehatan Jantung pada Anak Muda

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 15 Juni 2023 06:00 WIB
Jakarta, MI - Penyakit kardiovaskular adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), itu menyumbang sekitar 17,9 juta jiwa setiap tahun, di mana lebih dari empat dari lima kematian terjadi karena serangan jantung dan stroke. Dicap dengan istilah 'silent killer', serangan jantung bisa menyerang siapa saja, terutama mereka yang berusia 50 tahun ke atas. Namun, telah terjadi peningkatan jumlah kasus serangan jantung di kalangan anak muda, yang menjadi sangat memprihatinkan. Bagaimana serangan jantung terjadi? Serangan jantung menandakan kurangnya darah yang kaya nutrisi dan oksigen di jantung. Itu terjadi ketika arteri yang mengirimkan darah dan oksigen ke jantung tersumbat. Banyak faktor yang dapat menyebabkan serangan jantung termasuk penumpukan timbunan lemak yang mengandung kolesterol di arteri jantung. Ketika timbunan lemak atau plak ini pecah, itu membentuk gumpalan darah, yang menyumbat arteri, menghambat aliran darah ke berbagai bagian tubuh, menyebabkan serangan jantung. Dilansir dari Times of India, berikut 5 hal yang memperburuk kesehatan jantung pada anak muda. 1. Obesitas Dalam laporannya yang berjudul, "Penyakit Jantung: Dapat Terjadi di Segala Usia", Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC AS) mengatakan bahwa obesitas pada orang berusia 35 dan 64 tahun menempatkan mereka pada risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung. Berat badan adalah risiko jantung yang diam dan berkontribusi terhadap penyakit jantung secara masif. Obesitas sebagian besar mengacu pada lingkar pinggang tinggi dan obesitas perut. 2. Diabetes adalah risiko utama lainnya untuk jantung Epidemi diabetes menyebar dengan cepat, sebuah studi baru dari ICMR-INDIAB menemukan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa 100 juta orang India saat ini menderita diabetes dan lebih dari 135 juta pradiabetes. Angka ini akan semakin mengkhawatirkan ketika status global penyakit metabolik dipertimbangkan. Gula darah tinggi merusak pembuluh darah dan memengaruhi fungsi normal otot saraf yang membantu jantung berfungsi dengan baik. 3. Lebih banyak duduk Latihan bekerja dari rumah dan jam kerja yang padat membuat aktivitas fisik menjadi kurang penting akhir-akhir ini. Orang lebih peduli untuk memenuhi target dan mengabaikan perawatan fisik yang mereka butuhkan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah merilis pedoman aktivitas fisik baru-baru ini. Beberapa penelitian dan pakar kesehatan memperingatkan orang-orang untuk mengurangi aktivitas fisik dan merekomendasikan melakukan aktivitas intens setidaknya 150 menit per minggu. 4. Kebiasaan olahraga yang salah Latihan jelas merupakan kunci untuk tubuh yang sehat dan pusat kebugaran membuka jalan untuk itu. Namun kebiasaan gym yang tidak sehat seperti tidak melakukan pemanasan sebelum sesi latihan dan tidak melakukan pendinginan setelah latihan dapat mengancam nyawa. Ada beberapa insiden, yang bersifat fatal, yang pernah terjadi di masa lalu di mana kebiasaan berolahraga seseorang dipandang sebagai penyebab utama serangan jantung. Selalu berdiskusi dengan pelatih Anda dan lakukan pemanasan selama 30 menit sebelum berolahraga. 5. Tekanan darah tinggi Tingkat tekanan darah yang meningkat selalu menjadi ancaman yang lebih besar bagi jantung. Sama seperti penyakit jantung, kasus tekanan darah juga meningkat di kalangan anak muda dan sayangnya banyak dari mereka yang tidak menyadarinya karena tubuh muda memiliki kekuatan yang besar untuk menahan gejala awal. Namun, membiarkan tekanan darah tinggi tidak diobati dapat menimbulkan ancaman bagi jantung tidak peduli seberapa muda orang tersebut. Penting untuk memeriksakan tekanan darah. Bagaimana cara mengurangi risikonya?​ Mengingat faktor risiko yang memperburuk kesehatan jantung manusia, satu-satunya cara untuk menyelamatkan jantung adalah dengan melakukan perubahan pada faktor-faktor tersebut. Mengonsumsi lebih sedikit garam, memiliki rutinitas tidur yang baik, makan sayur dan buah musiman, serta mengurangi konsumsi alkohol dan tembakau dapat menjaga kesehatan jantung Anda. Terlibat dalam aktivitas fisik yang intens setidaknya selama 150 menit seminggu juga dapat menjaganya tetap sehat dan aman.