Waspada! 5 Kebiasaan Ini Bisa Merusak Kesehatan Mental

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 20 Juni 2023 06:00 WIB
Jakarta, MI - Saat kita tumbuh, kita menggabungkan kebiasaan untuk meningkatkan kesehatan mental dan kesejahteraan. Namun, bersamaan dengan meningkatnya jumlah kebiasaan-kebiasaan tersebut, tanpa kita sadari, kita seringkali ikut memasukkan kebiasaan yang bisa merusak kesehatan mental, bahkan otak kita. Meskipun mudah untuk memilih kebiasaan, namun sulit untuk melepaskannya. Kebiasaan sangat mungkin membahayakan otak dalam berbagai cara. Penyakit yang disebabkan pun tidak main-main, seperti demensia dan alzheimer, yang disebabkan oleh hilangnya kemampuan kognitif akibat jaringan otak yang terluka. Oleh karena itu, menyadari beberapa perilaku ini dapat membantu menurunkan risiko Anda mengalami kerusakan otak di usia muda. Serta membantu meningkatkan kesehatan mental. Seorang author buku asal Amerika Serikat, Joyce Meyer berkata, "kebiasaan buruk merupakan musuh individu karena mereka menghalangi kita untuk menjadi seseorang yang kita inginkan." Dilansir dari Sportskeeda, berikut 5 kebiasaan yang berpotensi merusak kesehatan mental Anda. 1. Mengisolasi Diri Sendiri Di saat kesusahan, kita sering melarikan diri dari orang yang kita cintai dan mencoba mengasingkan diri. Anda dapat dengan mudah menjauhkan diri dari orang lain dan kenyataan saat Anda merasa tidak bahagia atau berada dalam kerangka berpikir negatif. Namun, melakukan hal itu biasanya memiliki efek negatif, membuat kita merasa lebih terisolasi dan tertekan. Namun, isolasi sosial dapat disebabkan oleh faktor-faktor selain ketidakbahagiaan. Faktor lain termasuk keterbatasan fisik, penderitaan emosional, social anxiety, dan depresi. Sementara menghabiskan waktu sendirian secara berkala bermanfaat sebagai jenis perawatan diri yang memungkinkan Anda memulihkan tenaga, menghabiskan terlalu banyak waktu sendiri dapat berbahaya bagi kesehatan mental Anda. Telah ditemukan bahwa kesepian sering menyebabkan masalah seperti peningkatan kecanduan zat, penurunan kognitif, kurang tidur, dan kematian dini. 2. Penundaan Bila perlu, Anda sepenuhnya diizinkan untuk menunda aktivitas Anda. Namun, Anda tidak ingin menjadi penunda serial. Menunda apa yang harus terjadi dapat berdampak pada kesehatan mental. Itu menyumbat jadwal Anda dan menimbulkan ketidakpastian. Anda tidak dapat mencapai kesuksesan dalam hidup jika Anda menunda melakukan sesuatu. Cobalah untuk menyelesaikan tugas saat tugas itu muncul, karena tidak ada yang akan melakukannya atas nama Anda. Menyingkirkan kebiasaan menunda-nunda tidak akan mudah. Lakukan yang terbaik untuk menguranginya, dan berhentilah menunda apa yang tidak bisa dihindari. Anda harus berhenti menunda mengambil tindakan untuk menghentikan kebiasaan tersebut. Anda dapat dengan mudah mengatasinya jika Anda berusaha sedikit. 3. Takut akan Kesalahan Takut akan kesalahan adalah kebiasaan yang dapat merusak kesehatan mental. Ketakutan ini berasal dari keyakinan diri sendiri bahwa seseorang harus 'sempurna'. Untuk mengatasi hal ini, Anda harus mengakui kesalahan ketika itu terjadi. Cobalah untuk tidak mengkritik diri sendiri untuk hal-hal yang tidak dapat Anda ubah. Jangan terlalu sibuk dengan pencapaian, karena kegagalan pasti terjadi. Yang membuat perbedaan adalah bagaimana Anda menanggapinya. 4. Menetapkan Batasan yang Tidak Jelas Membiarkan orang lain melangkah di dalam batasan kita bisa berbahaya bagi kesehatan mental. Kebanyakan orang perlu mengembangkan batasan yang lebih kuat dan lebih sehat. Hal ini bisa dilakukan dengan menolak secara sopan dan bersih sebagai salah satu keterampilan paling krusial dalam unsur kepemimpinan. Belajar mengatakan "tidak" punya arti "ya" untuk diri sendiri, karena setuju tidak ingin melakukan hal yang diminta orang lain sebab diri kita tidak menginginkannya. Menetapkan batasan seperti ini juga dibutuhkan kesehatan mental sebuah perusahaan. Organisasi yang tidak berfungsi dengan baik biasanya memiliki batasan yang tidak jelas dan longgar. Oleh karena itu, kejelasan, keselamatan, keamanan, dan ketertiban menjadi hal yang dapat dipelajari dari penetapan batasan yang sehat. Batasan-batasan ini merupakan produk dari seorang pemimpin yang kuat dan harus diikuti oleh semua individu di bawah perusahaan tersebut supaya timnya bisa sukses dalam bekerja. 5. Mengabaikan Kesehatan Fisik Kesehatan fisik dan mental Anda terhubung erat satu sama lain. Memiliki masalah dengan satu akhirnya dapat berdampak pada yang lain. Mengabaikan kesehatan fisik bukanlah ide yang baik karena alasan itu. Misalnya, ada hubungan antara masalah kesehatan mental seperti stres akut, depresi, dan penyakit fisik seperti psoriasis. Selain itu, tidak berolahraga, mengonsumsi makanan tidak sehat dalam jumlah besar, dan penambahan berat badan dapat menyebabkan gejala termasuk kelelahan, insomnia, dan penambahan berat badan.