16 Dokter WNI Lulusan Luar Negeri Mengabdi di Indonesia

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 31 Juli 2023 15:25 WIB
Jakarta, MI - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menginformasikan bahwa ada 16 dokter spesialis warga negara Indonesia lulusan luar negeri, yang mulai mengabdi di Indonesia sampai pertengahan tahun ini. Dengan terdiri dari 3 dokter Orthopedi Traumatologi, 3 dokter penyakit dalam, 4 dokter Obstetri Ginekologi, 1 dokter mata, 4 dokter Dermatologi dan Venereologi, dan 1 dokter anak, semuanya ditempatkan di 16 RSUD yang tersebar di seluruh penjuru Tanah Air. “Semuanya sudah dapat penempatan, sehingga para dokter bisa memberikan pelayanan spesialis yang dibutuhkan oleh masyarakat di daerah,” kata Dirjen Ariyanti Anaya, Dalam keterangannya, Selasa (31/7). Tidak hanya itu, Ariyanti Anaya juga menuturkan bahwa semua dokter yang telah dievaluasi melalui kompetensi oleh komite bersama, telah dinyatakan kompeten dan telah diberikan pembekalan serta sudah ditempatkan di fasilitas pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan perancangan nasional. Tentunya atas keberhasilan ini, dirinya mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas pencapaian baik ini. Menurutnya semua kebersihasilan tersebut tidak terlepas dari adanya banyak faktor, salah satunya partisipasi dari dokter spesialis yang bekerja di luar negeri untuk kembali ke Indonesia, dan mengabdikan dirinya kepada bangsa dan negara. “100 persen tercapai pada triwulan pertama dan kedua itu sungguh luar biasa. Kami tentu sangat senang dan bangga serta berharap agar kedepannya bisa terus ditingkatkan,” ujar Ariyanti. Program ini merupakan bagian dari transformasi program yang di selenggarakan SDM Kesehatan, dengan tujuan untuk mengatasi kekurangan dokter spesialis di seluruh Indonesia khususnya di daerah-daerah terpencil yang sulit akan akses pelayanan kesehatan dengan berisikan kegiatan penyesuaian kompetensi dan kemampuan Dokter Spesialis Warga Negara Indonesia Lulusan Luar Negeri (WNI LLN) yang dilaksanakan pada fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia. Selain itu, program Adaptasi ini juga terdiri atas tiga fase yakni pra adaptasi, adaptasi dan pasca adaptasi. “Fase pra adaptasi merupakan tahap pendaftaran dan pengajuan adaptasi, Fase adaptasi, adalah tahap penempatan dokter spesialis, Fase pasca adaptasi, bila penugasan telah berakhir maka dokter spesialis akan mendapatkan sertifikat kompetensi serta STR Dokter Spesialis,” tandasnya.   #16 Dokter WNI Lulusan Luar Negeri Mengabdi di Indonesia

Topik:

Kemenkes

Berita Sebelumnya

5 Latihan Pernapasan untuk Meredakan Kecemasan

Berita Selanjutnya

Ahli Ungkap 5 Cara Aman Berolahraga Saat Cuaca Panas

Berita Terkait

Investigasi
Ilustasi - Kasus dugaan korupsi biskuit balita dan bumil yang kini sedang diusut KPK semakin memperlihatkan bagaimana program bantuan gizi rawan dipolitisasi dan dijadikan ajang bancakan (Foto: Dok MI/Diolah)

Bongkar Peraup Keuntungan Ilegal PMT Biskuit Balita dan Bumil

5 Oktober 2025 11:18 WIB

Hukum
Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Liendha Andajani (Foto: Dok MI/Kemenkes)

KPK Periksa Kabiro Perencanaan dan Anggaran Kemenkes Liendha Andajani, Ini Kasusnya

22 September 2025 12:59 WIB

Hukum
Wamenkes Dante bersama KPK di acara sosialiasi korupsi alat kesehatan (Foto: Ist)

Di tengah Pengusutan Korupsi PMT, Kemenkes dan KPK Gelar Bimtek Antikorupsi

17 September 2025 20:25 WIB

Hukum
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) (Foto: Dok/MI)

Penyelidikan Dugaan Korupsi PMT Balita dan Ibu Hamil Memasuki Tahap Akhir, Segera Naik Penyidikan

10 September 2025 14:00 WIB

Hukum
Makanan Tambahan untuk Ibu Hamil dan Balita (Foto: Istimewa)

Ini Daftar Perusahaan yang Mengerjakan Proyek Biskuit Stunting senilai Rp 3 Triliun

8 September 2025 23:30 WIB

Hukum
Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK RI (Foto: Dok MI/Aswan)

Korupsi Biskuit Balita dan Bumil: Perkara Mental di Polri dan Kejagung, Kini Diusut KPK

14 Agustus 2025 12:51 WIB