Sekeluarga Tewas Dilumbung APBD 2022 Jakarta Rp 82,47 Triliun?

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 12 November 2022 12:25 WIB
Jakarta, MI - Bagaikan tikus mati dilbung padi. Pribahasa ini bisa dipakai untuk menjelaskan suatu negara atau daerah yang kaya dan makmur tapi rakyatnya atau masyarakatnya tak dapat menikmati. Sepertinya perumpamaan ini tepat untuk mengambarkan kematian 4 (empat) orang keluarga yang tewas karena diduga kelaparan di wilayah pemerintahan Provinsi DKI Jakarta. Demikian diungkapkan oleh pengamat kebijakan publik, Sugiyanto Emik merespons pemberitaan 4 orang tewas di dalam rumah yang terkunci yang ditemukan warga di Perum Citra I Extension Blok AC5 RT 7 RW 7 Kalideres, Jakarta Barat, pada Kamis (10/11) kemarin sekira pukul 20.00 WIB. Keempat jasad tersebut merupakan satu keluarga, terdiri dari ayah, ibu, anak, dan paman. Keempat korban tewas yakni RG (71) yang merupakan suami, RM (68) istri, DF (42) anak, dan BG (68) yang berstatus ipar. SGY sapaan akbrabnya menjelaskan, bahwa jika merujuk pada keterangan Polisi dari pemberitaan media diketahui keempat korban tewas diduga karena tidak makan dan minum dalam waktu yang lama. Ketika ditemukan, jenazah korban pun tampak telah ‘mengering’. Hal ini karena jasad korban telah lama meningal. Pihak kepolisian juga mengatakan bahwa dari hasil autopsi polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan terhadap keempat jasad tersebut. Bahkan temuan petugas kepolisian di tempat kejadian perkara (TKP) semakin menguatkan dugaan tersebut. Polisi menyebut dari dalam rumah korban tidak ditemukan sama sekali sisa makanan. "Bila saja apa yang disampaikan pihak kepolisian benar. Artinya penyebab kematian 4 orang keluarga karena tidak makan dan minum hingga beberapa hari. Tentunya dugaan kejadian ini patut disesali. Hal ini sangat miris lantaran Jakarta adalah daerah dengan APBD tertingi dibandingkan daerah lain di Tanah Air," ungkap SGY dalam keterangannya, Sabtu (12/11). Untuk APBD murni 2022 saja, lanjut SGY, dirancang dan disahkan bersama-sama antara Gubernur Anies Baswedan dan DPRD DKI Jakarta yakni dalam rapat paripurna pada 29 Nopember 2021 sebesar Rp 82,47 triliun. Kemudian, pada tanggal 24 Januari 2022 Gubernur Anies Baswedan menandatangani Perda Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) No 1/2022 dan Pergub No 3/2022 tentang Penjabaran APBD Tahun Anggaran 2022. "Bahkan selama 5 (lima) tahun, lewat APBD DKI Jakarta, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan DPRD DKI Jakarta diperkirakan telah menyetujui bersana APBD DKI Jakarta sebesar Rp 395,74 triliun. Angka ini dihitung dari APBD-P tahun 2018 hingga APBD-P tahun 2021 dan APBD murni tahun 2022," bebernya. Adapun perkiraan rinciannya adalah, pada APBD-P 2018 sebesar Rp 83,26 triliun, APBD-P 2019 Rp 86,89 triliun, APBD-P 2020 Rp 63,23 triliun, APBD-P 2021 Rp 79,89 triliun dan APBD murni 2022 Rp 82,47 triliun. Khusus untuk APBD Tahun 2022, tegas SYG, sampai Gubernur Anies berhenti yakni tanggal 16 Oktober 2022, Perda Perubahan APBD Tahun 2022 belum dilakukan. Pejabat (Pj) Gubernur Heru Budi Hartono pun telah menegaskan bahwa DKI Jakarta tidak melakukan Perubahan Perda APBD Tahun 2022. "Dengan demikian, maka dapat dimaknai bahwa seluruh progran dan kegiatan DKI Jakarta tetap merujuk pada APBD murni Tahun 2022. Artinya, terkait dengan pengunaan APBD Tahun 2022 dapat dianggap tetap menjadi tanggungjawab mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan," lanjutnya. Perlu dicatat bahwa dengan APBD DKI Jakarta yang besar itu, Pemprov DKI Jakarta wajib memprioritaskan urusan wajib pembangunan termasuk harus terus berupaya mensejahtrakan masyarakat Jakarta. "Terkait hal tersebut diatas, sebaiknya DPRD DKI Jakarta segera membentuk ‘PANSUS’ untuk menelusuri tewasnya 4 orang keluarga yang diduga karena tidak makan dan minum berhari-hari itu," katanya. Kemudian, lanjut SYG, Pj Gubernur Heru Budi Hartono juga sebaiknya memangil semua jajaran terkait untuk dapat mengungkap dugaan kasus ini. Apabila terbukti terjadi kelalaian dari pejabat terkait, maka pemberian saksi harus segera dilakukan. "Panitia khusus (Pansus) DPRD dan tindakan tegas Pj Gubernur Heru Budi Hartono bisa menjadi jalan agar kebijakan anggaran pemprov DKI Jakarta selalu berpihak untuk kesejahtraan masyarakat Jakarta. Menurut SYG, hal ini tentunya juga agar tak ada lagi masyarakat Jakarta yang tewas karena dugaan tidak makan dan minum. Artinya, jangan sampai terjadi ada warga Jakarta tewas karena kelapan padahal APBD Jakarta sangat besar, yakni puluhan dan atau ratusan trilun rupiah itu. "APBD Jakarta yang besar itu penting digunakan untuk terus meningkatkan kesejahtraan masyatakat Jakarta. Dari sinilah pentingnya DPRD dan Kepala Daerah wajib blusukan setiap saat untuk mengetahui kondisi masyarakatnya. Menumbukan kembali sifat semangat gotong royong dan saling membantu dimasyarakat Jakarta juga menjadi hal yang sangat penting," tutup SGY. Diberitakan sebelumnya, sebanyak 4 (empat) orang warga ditemukan meninggal dalam kondisi sudah mulai mengeluarkan bau tak sedap di perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat pada Kamis (10/11) malam. Kronologi ditemukannya satu keluarga tewas tersebut berawal dari kecurigaan warga Kalideres Jakarta yang melihat rumah mereka mati listrik sejak dua bulan lalu. Alvaro Roy (33), salah satu tetangga mengaku bahwa lampu di rumah tersebut sudah tidak terlihat menyala lagi sejak awal September lalu. “Hingga akhir Agustus, PLN sudah menghubungi pemilik rumah tersebut lewat RT dengan menginfokan akan memutus aliran listrik karena tidak bayar tunggakan,” kata Alvaro kepada wartawan, Jum’at (11/11). Namun, RT menyatakan bahwa dirinya masih menerima balasan dari pemilik rumah pada 31 Agustus 2022. Hingga akhirnya PLN benar-benar memutus listrik tersebut karena tidak kunjung mendapat balasan dan warga mengira mereka akan pindah rumah. “Setelah kejadian tersebut, dua minggu kemudian warga mencium bau busuk yang awalnya dikira bangkai tikus,” bebernya. Namun kemudian diketahui bahwa sumber bau busuk tersebut adalah rumah milik satu keluarga tewas itu. “Akhirnya warga memutuskan untuk mendobrak pintu rumah itu karena merasa curiga dan menemukan satu keluarga tewas, dengan 3 anggota kondisi kering dan lainnya dalam kondisi masih basah,” katanya. Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Pasma Royce mengungkapkan bahwa peristiwa pilu itu diketahui pada hari Kamis 10 November 2022 sekitar pukul 18:00 WIB. “Kejadian di hari Kamis tanggal 10 November sekira pukul 18.00 WIB di perumahan Citra 1 Kalideres yang mana ditemukan oleh warga sekitar pak RT mencium bau, sehingga timbul kecurigaan dan memanggil pihak kepolisian dan secara bersama sama membuka rumah,” kata Pasma di Mapolres Metro Jakarta Barat, Jumat (11/11). Kini, keempat jenazah itu dibawa ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. #Sekeluarga Tewas Dilumbung APBD 2022 Jakarta Rp 82,47 Triliun