Kalau Diantisipasi dari Awal, JIS Tak Akan Dipolemikan

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 9 Juli 2023 12:11 WIB
Jakarta, MI - Renovasi Jakarta International Stadium atau JIS terus menuai polemik. Pasalnya, ada yang mengaitkan ini dengan situasi politik yakni Pemilu 2024. Pengamat tata kota Nirwono Yoga menilai penataan transportasi pendukung seharusnya diselesaikan oleh JIS. “Jadi sebenarnya kalau diantisipasi dari awal tidak akan menjadi masalah pembangunan JIS itu sendiri,” ujar Nirwono, Minggu (9/7). Serusnya, tegas dia, Pemprov DKI Jakarta saat itu sudah membuat dan mempersiapkan sistem transportasi terlebih dahulu sebelum dibangun stadion, hal itu untuk menjamin ketersediaan akses terhadap arus keluar masuk orang menuju stadion. Penataan akses JIS, kata dia, harus dibagi menjadi dua, yakni penataan kawasan di sekeliling JIS atau penataan secara makro dan cara pencapaian atau aksesibilitas di kawasan JIS untuk mendukung semua aktivitas di stadion dengan kapasitas penonton 82 ribu itu. “Nah sebagai pembanding kita lebih mudah kalau kita bandingkan dengan kawasan GBK,” ujarnya. Untuk itu, penataan JIS harus dikaji ulang demi memenuhi standar yang sudah ditentukan FIFA, karena standar FIFA bukan hanya pada stadion seperti lapangan, rumput, penerangan, akses pemain, akses penonton tetapi juga pada kawasan di sekitar stadion. “Pasti kawasan sekitarnya JIS itu sendiri harus mendukung, pendukungnya itu tidak hanya stadionnya tetapi kawasan di sekitarnya juga ditata. Yang saya lihat justru belum ditata sama sekali, seperti mulai dari jalur sirkulasi kendaraan, area parkir kemudian kawasan pendukung sekitarnya," katanya. "Seperti ada gedung parkir atau hotel, bahkan mungkin pusat perbelanjaan untuk mendukung atau orang-orang ngerem dulu untuk datang ke stadion itu juga kan perlu dipertimbangkan,” imbuh Nurwono. (AL)