Punggung Laut di Kepulauan Seribu Diperjualbelikan, Siapa Pelakunya?
![Nicolas](https://monitorindonesia.com/images/avatar-placeholder.jpg )
![Punggung Laut di Kepulauan Seribu Diperjualbelikan, Siapa Pelakunya? Pelajar SMU menaiki transportasi kapal laut menuju rumahnya di pulau seberang, Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta. [Foto/Antara]](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/dfec9ed7-9ea6-4e8e-b5c8-95acd514552d.jpg)
Jakarta, MI - Anggota DPRD DKI Jakarta H Rasyidi mengungkap dugaan punggung laut di Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta, telah diperjualbelikan secara bebas oleh oknum tanpa diketahui adanya izin dari pemerintah.
"Kami mendapatkan banyak berita bahwa ini banyak dijual, punggung laut itu dijual," kata Rasyidi dalam rapat penyampaian jawaban Penjabat (Pj) Gubernur atas pemandangan umum fraksi-fraksi terhadap Raperda Pencabutan Perda Nomor 11 Tahun 1992 tentang Penataan dan Pengelolaan Kepulauan Seribu di Jakarta, Senin.
Rasyidi menuturkan punggung laut (perbukitan di dasar yang mirip tanggul) kerap dijual oleh pihak tertentu. Karena itu, dia meminta adanya pengawasan daerah terkait transaksinya.
Dia menjelaskan, pembentukan punggung laut, yakni melalui gerakan dalam bumi yang berlangsung relatif cepat dan jangkauan daerahnya tergolong sepi (orogenesa).
"Namun kenyataannya saat ini Pak Gubernur itu sudah menjadi lebih lebar karena abrasi, bukan lagi 500 meter tapi 1.000 meter dan sebagainya,” ujar Rasyidi.
Karena itu, dia mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk memastikan penjualan bagian dari laut tersebut yang dikhawatirkan mencemari lingkungan. Saran ini sebagai upaya pertanggungjawaban pemerintah terkait biota laut lainnya dalam ekosistem kelautan Kepulauan Seribu.
“Apakah ini dibolehkan atau diizinkan untuk menjual karang-karang laut yang sudah abrasi ini," tegasnya.
Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional Tahun 2010-2025, Kepulauan Seribu telah ditetapkan sebagai Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional dan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional.
Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
![Kasus Waduk Marunda Tahap II Rp101 M, Pemprov DKI Diminta Laporkan Pihak yang Besekongkol Sugiyanto Emik (Foto: Dok MI)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/30be0394-e653-45e7-af18-0db0a9c157f0.webp)
Kasus Waduk Marunda Tahap II Rp101 M, Pemprov DKI Diminta Laporkan Pihak yang Besekongkol
8 November 2023 17:42 WIB
![Wow! Tunjangan Perumahan, Komunikasi dan Transportasi DPRD DKI Capai Rp 112 Juta/Bulan Wow! Tunjangan Perumahan, Komunikasi dan Transportasi DPRD DKI Capai Rp 112 Juta/Bulan](https://monitorindonesia.com/2023/09/Tunjangan-DPRD-DKI.jpeg)
Wow! Tunjangan Perumahan, Komunikasi dan Transportasi DPRD DKI Capai Rp 112 Juta/Bulan
16 September 2023 22:07 WIB
![Identitas Korban Tewas dan Selamat Insiden Kapal Tenggelam di Kepulauan Seribu Identitas Korban Tewas dan Selamat Insiden Kapal Tenggelam di Kepulauan Seribu](https://monitorindonesia.com/2023/05/kapal-tenggelam.jpg)
Identitas Korban Tewas dan Selamat Insiden Kapal Tenggelam di Kepulauan Seribu
19 Agustus 2023 20:10 WIB
![Kapal Tenggelam di Kepulauan Seribu, 1 Orang Tewas dan 3 Hilang Kapal Tenggelam di Kepulauan Seribu, 1 Orang Tewas dan 3 Hilang](https://monitorindonesia.com/2021/04/Ilustrasi-Kapal-Tenggelam-ok.jpg)
Kapal Tenggelam di Kepulauan Seribu, 1 Orang Tewas dan 3 Hilang
19 Agustus 2023 18:04 WIB
![Warga Brebes Geram ke Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi: Tidak Pantas Jadi Pemimpin Warga Brebes Geram ke Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi: Tidak Pantas Jadi Pemimpin](https://monitorindonesia.com/images/no-image.png)
Warga Brebes Geram ke Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi: Tidak Pantas Jadi Pemimpin
13 Agustus 2023 18:43 WIB