Kualitas Udara Jakarta Kembali Buruk Pada Minggu Pagi

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 7 Januari 2024 06:00 WIB
Suasana gedung-gedung bertingkat yang tertutup oleh kabut polusi di Jakarta [Foto: ANTARA]
Suasana gedung-gedung bertingkat yang tertutup oleh kabut polusi di Jakarta [Foto: ANTARA]
Jakarta, MI - Kualitas udara di DKI Jakarta kembali memburuk pada Minggu (7/1) sekitar pukul 05.00 WIB, berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir.

Indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta, berada di angka 156 atau masuk dalam kategori tidak sehat, dengan angka partikel halus (particulate matter/PM) 2.5.

Situs pemantau kualitas udara dengan waktu terkini tersebut, mencatatkan Jakarta sebagai kota dengan kualitas udara peringkat keempat belas terburuk di dunia, lebih buruk dari peringkat kualitas udara kemarin, Sabtu (6/1) pagi, yakni terburuk kedua puluh dunia dengan AQI di angka 139 pada pukul 06.00 WIB.

Kota dengan kualitas udara terburuk di dunia pada Minggu adalah Dhaka, Banglades dengan indeks kualitas udara di angka 263, diikuti Hangzhou, China di angka 234 kemudian Delhi, India di angka 215.

Sementara itu, Sistem Informasi Lingkungan dan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta menyebutkan bahwa kualitas udara di Jakarta secara keseluruhan berada pada kategori sedang dengan indeks angka 87 dan polusi udara PM2.5.

Angka tersebut memiliki penjelasan tingkat kualitas udara yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif, dan nilai estetika.

Sejumlah wilayah yang terpantau Bundaran HI (71), Kelapa Gading (81), Jagakarsa (75), Kebon Jeruk (78) dan Lubang Buaya (87).