PPDB dan Kelas Industri SMK Multimedia Sumbangsih Jakarta: Menjadi SMK Profesional di Bidang Seni dan Industri

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 7 Januari 2024 01:53 WIB
Para siswa SMP melihat studio podcast SMK Multimedia Sumbangsih Jakarta. (Foto: MI/Gatot Eko Cahyono)
Para siswa SMP melihat studio podcast SMK Multimedia Sumbangsih Jakarta. (Foto: MI/Gatot Eko Cahyono)

Jakarta, MI - Di kurikulum merdeka sekarang ini yang diterapkan oleh Kemendiknas kepada dunia pendidikan nasional, salah satunya di sekolah SMK (Sekolah Menengah Kejuruan multimedia ) yang sekarang ini marak dalam persaingan "bisnis" jasa pendidikan, menjadi tantangan bersama yang utama dalam bidang desain dan seni, menuju kepada dunia Industri yang global.

Misalnya jurusan Desain Komunikasi Visual dan Animasi yang ada di SMK Multimedia Sumbangsih, Jl Ampera Raya no 3-4 Cilandak Timur, Jakarta Selatan.

Sabtu (6/1) pagi di SMK tersebut ada dua ivent, sebelum dimulai, acara dibuka pengantar oleh Akhmad Nidom , kepsek SMK Multimedia Sumbangsih Jakarta.

Pertama pengenalan sekolah untuk siswa SMPN 56 dan SMP Sumbangsih Jakarta, yang dipandu oleh David dibantu para siswa OSIS SMK Multimedia Sumbangsih Jakarta.

Para siswa SMP diawali wisata Mandala keliling ruang sekolah diantaranya, perpustakaan, lab komputer, studio animasi, studio podcast dan lain-lain, selebihnya pemberian materi dalam kelas. 

Menurut Akhmad Nidom, event ini sebagai upaya salah satu promosi PPDB (Penerimaan Peserta Didik) tahun ajaran 2024/2025.

Event kedua adalah workshop kelas Industri yang diikuti oleh khusus kelas XI jurusan animasi dan DKV di setiap Sabtu pagi hingga siang hari. 

Kegiatan ini untuk sebagai pendalaman materi bidang jurusan masing-masing yang dipandu oleh praktisi profesional dari luar sekolah.

Sabtu pagi ini (6/1) terjadwal workshop untuk siswa kelas XI jurusan animasi, yang dipandu oleh Joko Susilo (praktisi animasi).

Dalam event -event seperti ini diharapkan SMK Multimedia Sumbangsih Jakarta menjadi SMK unggulan dengan sudah banyak prestasi dari para siswa atau pun alumninya. 

Apalagi lulusan tahun kemarin sudah banyak diterima jalur undangan di beberapa perguruan tinggi negeri, seperti di ISI Yogyakarta. (Gatot Eko Cahyono)