Sekeluarga Diduga Bunuh Diri di Apartemen Teluk Intan, Polisi: Tangan Saling Terikat

Nicolas
Nicolas
Diperbarui 11 Maret 2024 23:20 WIB
Garis polisi terpasang di lokasi kejadian bunuh diri di Apartemen Teluk Intan Penjaringan Jakarta Utara pada Sabtu (9/3/2024). ANTARA/Mario Sofia Nasution
Garis polisi terpasang di lokasi kejadian bunuh diri di Apartemen Teluk Intan Penjaringan Jakarta Utara pada Sabtu (9/3/2024). ANTARA/Mario Sofia Nasution

Jakarta, MI - Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya menyebut kondisi empat korban yang tewas diduga bunuh diri dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan Tower Topas Penjaringan, Jakarta Utara pada Sabtu (9/3/2024) lalu dalam kondisi tangan saling terikat.

"Pada saat terjatuh itu masih dalam kondisi EA dan JL terikat tangannya dengan tali yang sama, AEL terikat tali yang sama dengan JWA, ikatan tali tersebut mengikat," kata Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya kepada wartawan, Senin (11/3/2024).

Kapolsek menjelaskan, hasil pemeriksaan tim inafisjuga ditemukan sejumlah luka pada jasad korban. Diduga, luka itu disebabkan karena tindakan korban yang melompat dari apartemen tersebut.

Kata Kompol Agus, korban mengalami luka kepala, kepalanya pecah di bagian belakang, patah-patah di sekujur tubuh, kedua tangan dan kaki patah-patah.
Keempat korban itu adalah pria EA (50), perempuan AIL serta remaja laki-laki JWA (13) dan remaja wanita JL (16).

Para korban saat masuk dalam lift terekam kamera CCTV. "EA mencium-cium kening dari ketiga orang lainnya. Setelah dicium-cium keningnya, AEL terlihat mengumpulkan handphone-handphone dari semuanya untuk naik ke atas," jelas Kompol Agus.