Soal Jari Manusia di Dalam Sayur Lodeh, Polisi Periksa Karyawan Pabrik Tahu

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 16 Desember 2022 18:09 WIB
Jakarta, MI - Tim Penyidik Polres Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengatakan jumlah saksi diperiksa terkait kasus potongan jari manusia di dalam sayur lodeh bertambah. Polisi masih berupaya mengungkap kasus tersebut. Kasat Reskrim Polres Belu Iptu Djafar Awad Alkatiri menyebut, pihaknya kembali melakukan pemeriksaan terhadap dua saksi terkait. "Kita periksa lagi dua saksi terkait kasus ditemukannya potongan jari manusia tersebut," kata Iptu Djafar Awad Alkatiri, Jum'at (16/12). Hal tersebut dilakukan, usai seorang pria di kabupaten Belu membeli sayur lodeh di salah satu warung di daerah itu. Adapun dua orang saksi yang diperiksa berasal dari pihak warung dan dari karyawan tempat pembuatan tahu yang digunakan untuk sayur lodeh. Polisi mengungkap, dengan diperiksanya dua saksi tersebut maka kini sudah ada tujuh orang saksi yang diperiksa oleh tim penyidik polres setempat. Selain itu, ia juga menjelaskan, saat ini potongan jari tangan manusia itu telah dibawa ke Kota Kupang untuk dilakukan uji forensik oleh tim dokter dari RS Bhayangkari Titus Uly Kupang. Sebelumnya, Pihak kepolisian mengungkapkan bahwa potongan jari manusia yang ditemukan dalam sayur lodeh berasal dari dalam tahu. Kasat Reskrim Polres Belu Iptu Djafar Awad Alkatiri mengatakan, menurut saksi pelapor Petrus, potongan jari itu jatuh ke piringnya saat ia membelah tahu yang ada di dalam sayur lodeh tersebut. “Dalam sayur lodeh tersebut terdapat campuran sayuran, tempe, dan tahu. Nah, saat dia (saksi pelapor) membuka tahu tersebut, potongan jari manusia jatuh ke piringnya,” kata Djafar, Kamis (15/12). Terkait hal itu, Djafar mengatakan pihaknya akan kembali memeriksa Petrus untuk mendalami keterangannya. Sementara itu, saat ini potongan jari tersebut disimpan di Puskesmas Manletan. Rencananya akan dibawa ke RSB titus Uly pada hari ini, Jumat (16/12) untuk dilakukan pemeriksaan oleh ahli forensik.