Jokowi Akui Banyak Proyek Besar Bermasalah 

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 13 April 2023 13:38 WIB
Jakarta, MI – Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengakui bahwa banyak proyek besar yang dibangun saat ini mempunyai masalah. Demikian disampaikan Jokowi merespons kasus dugaan suap proyek pembangunan jalur kereta api yang saat tengah diusut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). “Ya tidak mungkin semua proyek yang ribuan banyaknya itu tidak ada masalah. Pasti satu dua ada masalah, biasa kan proyek yang besar,” kata Jokowi di Pasar Minggu, Jakarta, Kamis (13/4). Padahal, lanjut Jokowi, pihaknya selalu melakukan pengawasan di lapangan. Namun, tetap saja masih ada pelanggaran yang terjadi. “Kenapa itu terus kita kontrol di lapangan, dikontrol di lapangan saja masih ada masalah, apalagi tidak?," katanya. "Kita ini hampir tiap hari loh ke lapangan ngecek, ke lapangan ngecek. Itu pun masih ada masalah, apalagi tidak?,” tambahnya. Sebelumnya, KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di empat lokasi berbeda, yakni Semarang, Jakarta, Jawa Barat, dan Surabaya terkait dugaan korupsi proyek jalur kereta api. Saat ini KPK telah menetapkan 10 sebagai tersangka. Yaitu, Harno Trimadi (Direktur Prasarana Perkeretaapian), Bernard Hasibuan (PPK BTP Jabagteng), Putu Sumarjaya, (Kepala BTP Jabagteng), Achmad Affandi (PPK BPKA Sulsel), Fadliansyah (PPK Perawatan Prasarana Perkeretaapian), dan Syntho Pirjani Hutabarat (PPK BTP Jabagbar). Keenam tersangka tersebut diduga sebagai penerima suap. Sementara empat tersangka lainnya diduga sebagai pemberi suap, yaitu Dion Renato Sugiarto (Direktur PT IPA/Istana Putra Agung), Muchamad Hikmat (Direktur PT DF/Dwifarita Fajarkharisma), Yoseph Ibrahim (Direktur PT KA Manajemen Properti sampai dengan Februari 2023), dan Parjono (VP PT KA Manajemen Properti).