Bandingkan dengan Indonesia, Prabowo: Harusnya Militer Myanmar Bela Rakyat!

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 4 Juni 2023 13:08 WIB
Jakarta, MI - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mendesak rezim militer Myanmar untuk menghentikan tindakan mematikan bagi rakyat. "Untuk Myanmar, sangat jelas bahwa ASEAN tidak menerima tindakan otoriter dan kegiatan serta tindakan mematikan rezim militer Myanmar terhadap rakyatnya sendiri," kata Prabowo dalam sesi tanya jawab di International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 20th Asia Security Summit, Singapura, Sabtu (3/6) kemarin. Prabowo juga menyinggung kondisi sulit pernah dilalui Indonesia, namun militer saat itu diklaim lebih memilih menarik diri dari politik praktis untuk menjaga netralitas. "Saya pikir kami adalah salah satu dari sedikit contoh di dunia di mana militer secara sukarela menarik diri dari politik hingga hari ini dan kami bangga akan hal itu," lanjutnya. Menurut mantan jenderal kopassus ini, tradisi militer Indonesia adalah tentara rakyat yang bangkit dari rakyat "Kita bukan apa-apa tanpa rakyat," tegasnya. Untuk itu, Ketum Partai Gerindra ini berharap Myanmar belajar dari Indonesia untuk keluar dari situasi pelik yang membahayakan rakyat. Justru mestinya militer berbalik untuk membela dan melindungi rakyat. "Kami ingin meyakinkan rekan-rekan kami di Myanmar bahwa militer harus selalu membela rakyat dan tidak melakukan tindakan kekerasan terhadap rakyatnya sendiri," pungkasnya. (LA)