NU Tolak 5 Hari Full Day School, Ini Alasannya

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 21 September 2023 08:33 WIB
Jakarta, MI - Forum Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama Nahdlatul Ulama (NU) 2023 menolak kebijakan sekolah lima hari yang menjadikan jam sekolah bertambah hingga sore hari (full day school). "Rekomendasi kami adalah tidak melaksanakan full day school yang diterjemahkan dari lima hari kerja ini," kata Koordinator Komisi Bahtsul Masail Qonuniyyah Abdul Ghaffar Rozin ketika membacakan hasil rekomendasi, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa (19/9). Pria yang akrab disapa Gus Rozin ini mengungkapkan alasan penolakan kebijakan lima hari sekolah dari aspek sosiologis dan yuridis. Dari sisi sosiologis, ia menilai kebijakan sekolah lima hari full day berpotensi mengganggu pengajaran pendidikan karakter dan pendidikan keagamaan, yang biasanya didapat dari madrasah diniyah sore seusai sekolah umum. "Nahdlatul Ulama mempunyai sekian banyak madrasah diniyah dan TPQ yang kemudian kalau full day school, lima hari sekolah dan sepanjang hari ini dilaksanakan maka kemudian pendidikan karakter dan pendidikan keagamaan dasar yang tawasuth i'tidal moderat akan tidak menjadi maksimal atau terancam," ungkapnya. Sementara itu dari aspek yuridis, Gus Rozin menjelaskan sebetulnya sudah ada Perpres Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter yang mencabut Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017 tentang Lima Hari Kerja. Ia mengatakan, pencabutan Permendikbud ini dikarenakan Perpres lebih tinggi kedudukannya dan juga mutakhir regulasinya. "PBNU pernah melakukan penolakan terhadap Permendikbud tentang hari sekolah yang kemudian direvisi menjadi Perpres Nomor 87 Tahun 2017 juga," ujarnya. Dikatakan Gus Rozin, kebijakan penerapan lima hari sekolah bersandar pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 21 Tahun 2023 tentang Hari Kerja dan Jam Kerja Instansi Pemerintah dan Pegawai ASN. Perpres itu mengatur Hari Kerja hanya terjadi pada Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dan Jumat. Namun, ia menilai aturan ini ditafsir secara liar lantaran kegiatan sekolah dilaksanakan dalam waktu lima hari dengan durasi lebih panjang. "Di beberapa tempat diterjemahkan pula lima hari sekolah dan sepanjang hari," ucapnya. #NU Tolak 5 Hari Full Day School