Apa Urgensi Panglima TNI Tiba-tiba Diganti KSAD yang Baru Saja Menjabat?

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 3 November 2023 01:26 WIB
Presiden Jokowi melantik Jenderal TNI Agus Subiyanto sebagai KSAD (Foto: Ist)
Presiden Jokowi melantik Jenderal TNI Agus Subiyanto sebagai KSAD (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengajukan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Agus Subiyanto sebagai calon tunggal Panglima TNI. Padahal, Jenderal Agus Subiyanto baru saja dilantik sebagai KSAD oleh Jokowi pada Rabu (25/10). Di hari keenamnya menjabat sebagai KSAD, Jenderal Agus Subiyanto justru menjadi calon Panglima TNI.

Menanggapi hal ini, pengamat militer Connie Rahakundini mengkhawatirkan Joko Widodo akan menggunakan TNI sebagai alat politik pada Pilpres 2024. Terutama untuk matra TNI Angkatan Darat.

“Kekhawatiran akan dijadikannya TNI, atau utamanya Angkatan Darat sebagai alat politik salah satu paslon itu memang potensi misuse (penyalahgunaan) itu pasti ada,” kata Connie Rahakundini wawancara di akun Youtube Armory Reborn seperti dilihat Monitorindonesia.com, Jum'at (3/10).

Kekhawatiran pengamat militer itu merujuk kepada ketidakwajaran yang ia lihat terkait dengan pengangkatan Jenderal Agus Subiyanto yang baru menjadi KSAD kurang dari sebulan, tapi diusulkan menjadi Panglima TNI. Menurut Connie, ada kesan kuat Presiden Jokowi terburu-buru untuk mengganti Panglima Yudo Margono yang sekarang dengan Jenderal Agus Subiyanto.

“Bahwa Panglima TNI Yudo Margono akan segera digantikan oleh Pak Agus dalam beberapa hari, itu yang menurut saya aneh, karena kita harus bertanya-tanya emang ada urgensi apa tiba-tiba,” ungkapnya.

Connie pun mempertanyakan apa urgensi Panglima TNI tiba-tiba diganti oleh KSAD yang baru saja menjabat. Pasalnya Panglima TNI Yudo Margono baru pensiun pada 26 November mendatang. “Pak Yudo kan masih lama, masih ada waktulah, kenapa musti dalam waktu dekat gitu kan,” jelasnya.

Di lain sisi, Connie tidak mempermasalahkan Agus Subiyanto menjadi Panglima, karena sosoknya memang pantas. Namun yang ia permasalahkan adalah rangkaian proses bernegara yang menurut para intelektual indonesia itu salah dan bermasalah, dimana jika Presiden sebagai pemimpin negara memiliki vested interest atau cawe-cawe dalam Pilpres 2024.

Diketahui, untuk uji kepatutan dan kelayakan Jenderal Agus Subiyanto sebagai calon Panglima TNI akan digelar pada Selasa (14/11) dan paling lambat 21 November. (An)