Panglima TNI Bakal Kirim Bantuan Kapal Rumah Sakit ke Gaza

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 8 November 2023 10:24 WIB
Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono (Foto: Dhanis/MI)
Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono (Foto: Dhanis/MI)

Jakarta, MI - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, mengatakan pihaknya bakal berkoordinasi dengan pemerintah Mesir untuk membuka akses perairan sekitar Gaza guna mengirimkan bantuan melalui kapal Rumah Sakit (RS) bagi korban rakyat Palestina di Jalur Gaza. 

"Tentunya kalau dari KRI-nya (kapal perang Indonesia) pasti siap, KRI-nya pasti siap karena itu kapal baru. Saya yakin kalau ABK (anak buah kapal) maupun tenaga medis pun saya yakin siap," kata Yudo di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (7/11).

Kata Yudo, pihaknya perlu berkoordinasi secara seksama terkait pengiriman bantuan kapal RS ke Jalur Gaza agar tidak membahayakan alutsista alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI itu sendiri.

"Tentunya ini harus kita koordinasikan secara tepat, jangan sampai membahayakan alutsista kita. Termasuk ini kan yang membawa bantuan ini kan kita koordinasikan secara tepat bagaimana kepindahannya, bagaimana aturannya dari masing-masing pangkalan di luar negeri tersebut untuk mengarahkan itu," ujarnya.

Sebab, dia menilai, konflik yang terjadi antara Israel-Palestina di Jalur Gaza merupakan perang yang sangat berbahaya, sehingga pihaknya tidak bisa sembarang mengirimkan bantuan ke wilayah tersebut.

"Karena tidak sembarang, karena ini kan semuanya perang, perangnya ini kan perang kalau orang pedalangan, orang Jawa bilang itu perangnya itu kan 'ampyak awur-awur' (membabi buta), perang yang enggak ada aturannya. Ini kan sangat bahaya," tuturnya.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto telah bertolak ke Kairo, Mesir pada, Senin (6/11). Untuk mendiskusikan rencana pengiriman Kapal Rumah Sakit milik TNI ke Jalur Gaza untuk membantu rakyat Palestina.

Prabowo mengungkapkan, pihak Mesir sudah memiliki komitmen untuk membuka akses perbatasan dalam pengiriman bantuan ke Jalur Gaza.

"Ya mereka (Mesir) komit tentang itu, dan tentunya kita koordinasi dengan semua pihak di sana, PBB dan sebagainya," terangnya. (DI)