Pakar Gestur Sebut Ganjar Tampilkan Emosi "Contempt"

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 8 Januari 2024 10:45 WIB
Ganjar Pranowo (Foto: Dok MI)
Ganjar Pranowo (Foto: Dok MI)
Jakarta, MI - Pakar gestur dan mikroekspresi dari Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia Monica Kumalasari, berpendapat calon presiden Ganjar Pranowo seringkali menampilkan emosi contempt, saat calon presiden (capres) lain menjelaskan gagasan mereka pada debat ketiga Pilpres, Minggu (7/1).

"Ekspresi ini merupakan automatic response atau respon otomatis dari emosi merendahkan atau menganggap bahwa kedua pasangan calon lain lebih inferior," kata Monica dikutip Antara, Senin (8/1).

Monica mengatakan, ekspresi ini ditunjukkan dengan pengetatan sudut bibir dengan salah satu sudut bibir terangkat, dan satunya melebar.

Ganjar tampak mengangkat ujung bibir salah satunya, saat capres Prabowo Subianto berkata tentang komando TNI dan Polri akan tetap langsung di bawah presiden, guna mempercepat reaksi dalam sesi debat akhir atau penyampaian pernyataan penutup.

"Angkat ujung bibir cepat banget pas Prabowo bilang Polri langsung di bawah presiden," ujarnya.

Kemudian, berbicara tentang penampilan, Monica berpendapat Ganjar dan cawapres Mahfud Md dengan bomber jacket, beserta tempelan emblem serta kacamata hitam menimbulkan reaksi visual masyarakat, sebagai pesan non-verbal untuk menggambarkan mereka yang adaptif dan menyajikan kebaruan, melalui penampilan berbeda dari debat sebelumnya.

Pesan lainnya yakni, menjunjung tinggi Indonesia yang beragam, yang dinilai secara konsisten ingin disampaikan.

Monica mengatakan sekitar 65-75 persen manusia, memiliki kecenderungan untuk lebih mudah menangkap dan memahami pesan visual daripada pesan verbal. Visualisasi informasi, sambung dia, dapat memberikan dampak yang kuat dan cepat terhadap pemahaman serta retensi informasi oleh manusia.

Menurut Monica, gaya Ganjar dan Mahfud ini merupakan ciri khas yang ditampilkan Presiden Joko Widodo, dalam membentuk persepsi publik. Dia lantas bertanya-tanya alasan gaya ini tidak diadopsi pasangan Prabowo-Gibran, yang mendapatkan dukungan kuat dari Jokowi.

Lebih lanjut, Monica menilai penampilan Ganjar pada debat semalam, berpengaruh terhadap performa keunggulannya.

Ganjar sepanjang debat menampilkan postur high power atau kekuatan tinggi, didukung ekspresi wajah, bahasa tubuh, intonasi dan nada suara yang sesuai dengan persepsi publik yang berpendapat dia unggul.

"Apakah penampilan tersebut berpengaruh terhadap performa keunggulan debat ketiga pasangan calon nomor urut 3? Tentu," tandasnya.

Merujuk analisis sentimen publik yang dilakukan oleh Drone Emprit, dikatakan sentimen positif publik sebesar 72 persen, dengan analisa emosi yang dipersepsikan sebagai tokoh yang dinilai santai dalam debat, serta menjadi penengah dari pertikaian tajam antara calon presiden nomor urut 1 dan 2.