Menhub Pastikan Minibus Daihatsu GranMax yang Tewaskan 12 Penumpangnya Travel Gelap

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 12 April 2024 19:05 WIB
Menhub Budi Karya (Foto: MI/Dhanis)
Menhub Budi Karya (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan minibus Daihatsu Gran Max yang terlibat kecelakaan maut di KM 58 Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) adalah travel gelap atau tidak resmi. 

Kecelakaan maut yang terjadi pada Senin (8/4/2024) lalu itu menewaskan 12 penumpang mobil Gran Max. “Bukan mencari kambing hitam, tetapi demikian fakta hasil dari rilis KNKT yang kami dapatkan,” kata Budi Karya dalam konferensi pers di Pos Pantau Tol Cikampek, Kamis (11/4/2024) kemarin.

Budi Karya mengatakan, dalam laporan KNKT terungkap fakta sopir minibus tersebut terindikasi letih dan mengangkut muatan melebihi kapasitas kendaraan.

Hal itu karena sebelum kecelakaan terjadi sopir travel gelap mobil tersebut melakukan perjalanan selama empat hari pulang pergi dari Ciamis ke Jakarta. “Semestinya mengangkut delapan, sembilan orang, kali ini mengangkut bahkan sampai 12 orang dan itu tentu tidak layak,” ujarnya.

Budi Karya berharap, temuan KNKT tersebut menjadi pelajaran bagi masyarakat untuk memilih angkutan transportasi darat untuk mudik atau melakukan perjalanan jauh atas pertimbangan keselamatan.

Lalu, Budi Karya juga mengimbau, masyarakat yang akan melakukan perjalanan arus balik Lebaran 2024 memilih dengan cermat angkutan transportasi darat yang resmi.

Budi Karya mencontohkan bus Damri, atau bus antarkota antarprovinsi (AKAP) dan travel yang resmi dan teruji kelayakan jalannya yang ada di terminal-terminal. “Selain itu juga pastikan jumlah penumpangnya wajar tidak melebihi kapasitas,” katanya,

Tak hanya itu, Budi Karya meminta masyarakat segera melapor kepada petugas dinas perhubungan atau kepolisian lalu lintas setempat jika menemukan angkutan darat yang dicurigai tidak resmi.