Soroti Harga Alkes dan Obat-obatan Mahal, Jokowi Minta Harga Ditekan

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 2 Juli 2024 12:52 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin [Foto: Antara]
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin [Foto: Antara]

Jakarta, MI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajaran anggota kabinet memastikan harga alat kesehatan (alkes) dan obat-obatan, dapat ditekan turun agar setara dengan negara-negara lain.

"Beliau minta harga alkes dan obat itu sama dong dengan negara-negara tetangga. Kan kita harga alkes dan obat mahal," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (2/7/2024).

Budi menyampaikan, Jokowi juga berpesan agar industri alat kesehatan dan obat-obatan dalam negeri dapat dibangun agar lebih tangguh, terutama jika terjadi pandemi kembali di masa-masa mendatang.

"Jadi tadi dibahas satu-satu kenapa obat dan alkes tinggi," ujarnya.

"Kami kasih masukan mungkin dari sisi jalur perdagangan kita ada inefisiensi dan tata kelola perlu lebih transparan dan terbuka, sehingga tidak ada peningkatan harga yang tidak perlu dalam pembelian alkes dan obat," tambahnya.

Dalam rapat tersebut, kata Budi, turut dibahas mengenai pajak industri kesehatan. Menurut Budi, pemerintah tengah berupaya agar pajak industri kesehatan bisa lebih efisien, dan sederhana tanpa mengganggu pendapatan pemerintah.

Rapat juga membahas koordinasi, antara kementerian teknis dalam mendesain ekosistem, manakala ada industri yang tengah didorong.

"Misal kita beli 10.000 USG, kita ingin pabrik USG di kita dong. Nah padahal bea masuk USG nol persen kalau impor, tapi kalau kita ada pabrik dalam negeri, beli komponen layar elektronik, bahan baku, malah dikenakan bea masuk 15 persen. Ini kan ada inkonsistensi," tandasnya.