Bukan April Mop! AHY Wanti-wanti Terjadinya Perang Terbuka Akibat Kebijakan Tarif Baru AS

Albani Wijaya
Albani Wijaya
Diperbarui 13 April 2025 12:50 WIB
Agus Harimurti Yudhoyono (Foto: Ist)
Agus Harimurti Yudhoyono (Foto: Ist)

Jakarta, MI- Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono menjelaskan dampak yang ditimbulkan akibat kebijakan tarif impor baru Amerika Serikat (AS) kepada pasar global maupun dunia secara nyata. Ia mengingatkan potesnsi terjadinya perang terbuka di sejumlah kawasan akibat kebijakan tarif AS ini.

Hal ini disampaikan AHY saat menghadiri acara diskusi yang digelar oleh The Yudhoyono Institute (TYI) di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Minggu (13/4/2025).

"Kenaikan tarif ini jelas akan berdampak baik ke pasar keuangan maupun sektor riil, dampaknya risiko resesi global di tahun ini meningkat tajam," kata AHY.

AHY mengatakan bahwa kebijakan tarif impor baru AS yang dilakukan secara sepihak ini akan membawa dunia menuju ke arah yang lebih ekstrem.

"Unfortunately, this is not April Mop, this in not a hoax. Ini adalah fakta baru dunia. Kebijakan sepihak AS ini tentu bisa membawa dunia menuju dua arah yang ekstrem," ungkapnya.

Ia menjelaskan, akan terjadi perlawanan secara kolektif yang dilakukan oleh negara-negara terdampak dengan membangun blok ekonomi baru sebagai upaya untuk menjauhkan diri dari dominasi AS.

"Pertama, terjadinya perlawanan kolektif dimana negara-negara akan menjauhi dominasi AS dan membangun blok ekonomi baru," jelasnya.

AHY menyebut bahwa apapun hasil yang terjadi akibat kebijakan sepihak AS ini akan menimbulkan resiko tinggi bukan hanya di sektor ekonomi, tapi juga meliputi sektor politik dan keamanan.

Ketum Demokrat itu mengatakan bahwa akan ada aliansi-aliansi baru yang terbentuk untuk mempertajam gelombang perlawanan akan dominasi AS, ia juga menyebut adanya potensi konflik-konflik lama yang mencuat di antara negara-negara besar untuk memperebutkan pengaruh dunia.

"Apa pun hasilnya satu hal yang pasti, kita menghadapi risiko fragmentasi, bukan hanya secara ekonomi tapi secara politik dan keamanan. Aliansi baru akan terbentuk. Polarisasi akan semakin tajam. Konflik lama berpotensi membesar dengan negara-negara besar saling berebut pengaruh," tuturnya.

Lebih lanjut, AHY mengingatkan akan skenario terburuk imbas dari kebijakan tarif impor baru AS ini, yaitu potensi terjadinya perang terbuka di sejumlah kawasan.

"Kita semua harus bersiap dengan skenario terburuk, yaitu pecahnya perang terbuka di sejumlah kawasan," ujarnya.

Topik:

AHY Tarif Impor Baru AS Donald Trump The Yudhoyono Institute