Jembatan Gantung Duku Ambruk, Masyarakat Gantungkan Harapan Kepada Kementerian PU


Pesisir Selatan, MI - Masyarakat Duku, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat berharap dan meminta pemerintah pusat, khususnya Kementerian Pekerjaan Umum agar segera membangun jembatan gantung Duku yang telah ambruk sejak tahun Maret 2024.
"Kami dari anak desa (nagari), perangkat nagari dan seluruh masyarakat agar jembatan gantung Duku segera dibangun. Kami mohon kepada pemerintah pusat (kementerian PU), pemerintah provinsi untuk segera merealisasikan (membangun)," kata Eka kepada monitorindonesia, Kamis (24/7).
Bagi masyarakat Duku, jembatan gantung Duku merupakan urat nadi dan satu-satunya akses untuk segala kegiatan, termasuk membawa hasil tani dan kebun. Sekitar 200 KK terisolasi akibat ambruknya jembatan tersebut.
"Jembatan gantung ini jantung bagi kami masyarakat Duku. Kalau jembatan ini tidak segera dibangun, bagaimana kami bisa membawa hasil tani dan kebun kami, bagaimana anak-anak kami pergi sekolah," tambahnya.
Jembatan yang ambruk sejak Maret 2024, belum dibangun sama sekali. Sehingga masyarakat harus menggunakan sampan saat air pasang dan menyeberangi sungai saat air surut.
"Kalau airnya kecil/tidak pasang, kami menyeberang sungai, kalau air naik/pasang, pakai sampan. Bahkan kami menyeberangi sungai sambil membawa hasil tani dan kebun seperti durian, cabe. Yang paling susah ketika ada kematian, membawa mayat ke kuburan harus menyeberang sungai," kata Eka.
Eka memastikan, sampai saat ini tidak ada korban nyawa sama sekali.
"Cuma yang hampir-hampir hanyut saat menyeberang sungai ada," kata Eka.
Monitorindonesia.com melihat langsung bagaimana banjir bandang meluluhlantakkan jembatan Duku. Bekas-bekas ambruknya jembatan masih terlihat berserakan. Tali yang terbuat dari kawat baja putus dan plat besi sebagai bantalan teronggok di pinggir sungai.
Badan Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sumatera Barat telah menyiapkan desain jembatan Duku. Anggaran yang dialokasikan untuk membangun jembatan tersebut sekitar Rp9,6 miliar dengan panjang 100 meter.
"Kami sudah menyiapkan desain, anggarannya mencapai Rp9,6 miliar. Sebenarnya awal 2025 sudah dibangun, tapi masih dibintangi (diblokir). Tentu kami menunggu arahan dari pusat (Kementerian PU)," kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) BPJN, Yan Purwandi.
Ia menambahkan, pembangunan jembatan gantung tersebut membutuhkan waktu lama, yakni sekitar 6 bulan lebih.
"Kalaupun anggarannya sudah dibuka oleh pemerintah pusat, kita perlu desain ulang dan menyesuaikan anggarannya, maka pengerjaan dilakukan bulan September, kemungkinan tidak bisa juga karena butuh lama waktu membangun jembatan dan kami inginnya multiyears, biar tidak ada masalah hukum nantinya," kata Yan Purwandi.
Topik:
Jembatan Gantung Duku Kementerian PU BPJN