Anggaran Rp6.500 per Porsi, Dapur MBG di Makassar Terpaksa Tutup

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 30 September 2025 1 hari yang lalu
Program Makan Bergizi Gratis (Foto: Dok MI)
Program Makan Bergizi Gratis (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Makassar menuai sorotan. Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Panakkukang 02 berhenti beroperasi, mengakibatkan puluhan pekerja dapur kehilangan pekerjaan dan ratusan siswa tak lagi menerima jatah makan gratis setiap hari.

Penutupan dapur ini dipicu kebijakan yang menetapkan anggaran belanja MBG hanya Rp6.500 per porsi. Nilai tersebut dinilai tidak sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang meminta porsi anggaran lebih besar agar kualitas gizi tetap terjaga.

"Saya juga tidak mengerti kenapa harus Rp6.500. Padahal jelas petunjuk Presiden lebih besar dari itu," ujar Arifin kepada awak media, Senin (29/9/2025).

Kepala UPT SPF SD Negeri Tamamaung 1, Basora, mengungkapkan bahwa sebanyak 383 siswanya kini tak lagi menerima jatah MBG.

"Kalau datang kita terima, tidak datang mau bagaimana lagi. Kami berharap ke depan kebijakan ini lebih terarah," ucap Basora.

Basora menambahkan, kasus serupa bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya, pihak sekolah juga pernah menghadapi masalah yang sama hingga meminta siswa untuk membawa bekal dari rumah.

"Kejadian serupa pernah terjadi pada Agustus lalu, dimana penyaluran MBG sempat vakum selama dua pekan," katanya.

Sementara itu, Kepala UPT SPF SD Negeri Karuwisi 2, Fatmasanra menjelaskan bahwa berdasarkan surat resmi BGN dapur tersebut sudah diberhentikan.

"Ini menjadi pertanyaan. Mengapa ada arahan pemberhentian sementara, padahal program MBG merupakan ketentuan dari pemerintah pusat," ujar Fatmasanra.

Dampak penutupan dapur itu tidak hanya dirasakan siswa, tetapi juga puluhan pekerja yang kehilangan mata pencaharian. "Banyak dari kami hanya bergantung pada kegiatan MBG untuk menghidupi keluarga," tutur pekerja di dapur MBG, Nurul Istiqomah.

Topik:

mbg dapur-mbg sppg makassar