Update Banjir Sumatra: 883 Orang Meninggal, 520 Hilang, 121 Ribu Rumah Hancur

Jakarta, MI - Jumlah korban jiwa akibat bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara terus bertambah. Hingga Sabtu (6/12/2025) pukul 10.00 WIB, tercatat 883 orang meninggal dunia akibat bencana tersebut.

Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), masih ada 520 orang yang hilang dan sekitar 4.200 orang mengalami luka-luka. Bencana ini juga merusak sekitar 121 ribu rumah.

Kabupaten dengan jumlah korban meninggal terbanyak adalah Agam, Sumbar, dengan 171 jiwa, diikuti Aceh Utara (129 orang), Tapanuli Tengah (89 orang), dan Tapanuli Selatan (84 orang).

Jumlah pengungsi terbanyak tercatat di Kabupaten Aceh Tamiang, dengan jumlah 281 ribu orang mengungsi. Berikutnya adalah Aceh Timur dengan jumlah 163 ribu pengungsi, dan Aceh Utara sebanyak 115 ribu orang mengungsi.

Bencana ini juga merusak berbagai fasilitas publik, termasuk 1.100 fasilitas umum, 270 fasilitas kesehatan, dan 509 fasilitas pendidikan rusak. Selain itu, 405 jembatan, 338 rumah ibadah, serta 221 gedung atau kantor juga rusak akibat banjir dan longsor di tiga provinsi tersebut. 

BNPB saat ini telah menyalurkan bantuan darurat berupa 4.400 paket sembako, 3.300 makanan siap saji, 4.800 dus mie instan, hingga 601 dus air minum kemasan 60 ml kepada korban dan pengungsi.

Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa penanggulangan bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat harus menjadi prioritas nasional.

Instruksi presiden ini memungkinkan pemerintah untuk menggerakkan seluruh anggaran dan logistik secara penuh, termasuk pemanfaatan dana siap pakai, demi penanganan bencana secara cepat dan efektif.