Ribuan Rumah di Langkat Terendam saat Sungai Wampu Meluap

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 27 November 2025 15:35 WIB
Sungai Wampu di Langkat Meluap (Foto: Repro)
Sungai Wampu di Langkat Meluap (Foto: Repro)

Langkat, MI - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Langkat selama empat hari berturut-turut atau sekitar 100 jam tanpa jeda, memicu meluapnya debit air Sungai Wampu. Akibatnya, banjir merendam sejumlah wilayah, termasuk Kecamatan Wampu dan Tanjung Pura, serta sembilan kecamatan lainnya: Berandan Barat, Babalan, Sei Lepan, Tanjung Pura, Gebang, Pematang Jaya, Pangkalan Susu, Besitang, dan Padang Tualang.

Data sementara menunjukkan sedikitnya 984 kepala keluarga (KK) terdampak di Berandan Barat, 500 KK di Besitang, dan 4.500 jiwa di Kecamatan Gebang. Jumlah tersebut diperkirakan masih bertambah seiring pendataan berlangsung.

Warga di sekitar bantaran sungai mulai panik karena beberapa titik tanggul mengalami kerusakan dan berisiko jebol diterjang arus yang semakin deras. Kondisi diperparah oleh aktivitas pengerukan pasir yang tak terkendali, membuat struktur benteng sungai semakin rapuh dan rawan abrasi.

Bupati Langkat, Syah Afandin, menegaskan bahwa pemerintah daerah bergerak cepat menangani bencana dan memastikan seluruh instansi terkait turun langsung ke lapangan. Ia menugaskan Sekda Amril beserta jajaran perangkat daerah untuk meninjau wilayah yang paling parah terdampak banjir.

Kepala Dinas Sosial Taufik Rieza, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Khairul Azmi, Kepala Dinas Kominfo Wahyudiarto, serta Kalak BPBD Langkat M. Ansyari, melakukan peninjauan langsung ke lokasi banjir.

“Seluruh unsur pemerintah harus bergerak cepat merespons kondisi darurat, memastikan evakuasi berjalan aman, dan kebutuhan warga segera terpenuhi,” kata Wahyudiarto di Stabat, Kamis (27/11/2025).

Sebagai langkah awal, Dinas Sosial Kabupaten Langkat telah menyalurkan bantuan ke sejumlah posko pengungsian. Untuk wilayah Babalan, bantuan yang dikirim meliputi 100 kilogram beras, 10 kotak mi instan, 10 papan telur, 40 paket makanan anak, serta satu unit perahu karet untuk mendukung proses evakuasi.

Di Sei Lepan, pihak posko menyalurkan beras 50 kg, mie instan 5 kotak, telur 5 papan, dan 24 paket makanan anak. Sementara di Berandan Barat, bantuan berupa beras 50 kg, mie instan 5 kotak, telur 5 papan, makanan anak 40 paket, 1 unit tenda, serta 1 set peralatan dapur.

Pemkab Langkat juga menyiapkan lokasi pengungsian dan dapur umum bagi masyarakat yang harus meninggalkan rumah. Sekda Amril mengimbau warga tetap siaga dan segera menghubungi perangkat desa atau posko bantuan bila membutuhkan pertolongan.

“Pemerintah Kabupaten Langkat berkomitmen penuh memberikan perlindungan dan layanan terbaik bagi seluruh warga selama masa tanggap darurat,” tegasnya.

Topik:

banjir-di-langkat sungai-wampu