Banjir Lahar Dingin Semeru, Bupati Lumajang Tetapkan Masa Tanggap Darurat 14 Hari

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 8 Juli 2023 16:34 WIB
Jakarta, MI - Bupati Lumajang Thoriqul Haq menetapkan masa tanggap darurat selama 14 hari usai terjadinya banjir lahar dingin Gunung Semeru di beberapa desa di wilayahya. "Saya sudah menetapkan tanggap darurat selama 14 hari, saya menugaskan Pak Sekda untuk menunjuk satgas darurat bencana," kata Thoriq, Sabtu (8/7). Menurut Thoriq, cuaca ekstrem dengan intensitas hujan tinggi selama beberapa hari ini mengakibatkan banjir dan tanah longsor di beberapa wilayah. Bahkan, terjangan keras material lahar dingin Semeru juga mengakibatkan beberapa jembatan mengalami kerusakan hingga terputus total. Oleh karena itu, kata Thoriq, fokus utama saat ini adalah keselamatan jiwa. Dia pun mengimbau agar warga di tepian sungai untuk mengungsi, sampai kondisi dipastikan aman. "Masyarakat yang ada di tepian lahar kami evakuasi di tempat pengungsian di beberapa balai desa termasuk yang ada di Balai Desa Jarit ini," ujarnya. Thoriq mengatakan, Pemkab Lumajang akan terus melakukan asesmen untuk menginventarisir dampak yang ditimbulkan akibat bencana alam ini. "Yang perlu kami segerakan adalah normalisasi akses segera bisa diurai, dibersihkan, berikutnya kami akan menginventarisir infrastruktur yang perlu kami benahi kembali, beberapa jembatan yang ada di jalan kabupaten juga terputus kami inventarisir," katanya. Sementara itu, hingga Jumat malam (7/7) total ada 493 warga yang mengungsi. Mereka tersebar di beberapa titik pengungsian. Seperti diketahui, bencana lahar dingin Semeru itu terjadi usai hujan dengan intensitas tinggi mengguyur lereng gunung tertinggi di Jawa itu. Imbasnya, debit air di Daerah Aliran Sungai lahar Gunung Semeru meningkat dan menerjang jembatan juga meluber hingga ke jalan. Sebanyak empat jembatan di Kabupaten Lumajang terputus akibat diterjang banjir tersebut. Yakni jembatan penghubung Desa Kloposawit dengan Desa Tumpeng di Kecamatan Candipuro, jembatan Kali Regoyo penghubung Desa Jugosari dengan Dusun Kebondeli Selatan di Candipuro. Kemudian, jembatan penghubung Desa Tumpeng dan Desa Nguter di Candipuro, dan Jembatan penghubung Lumajang-Malang di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo.