Ponpes di Magetan Minta Maaf soal Viral Santriwati Bawa Senjata Laras Panjang

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 31 Juli 2023 11:39 WIB
Jakarta, MI - Pondok Pesantren (Ponpes) Baitul Qur'an Al Jahra di Magetan, Jawa Timur, meminta maaf atas viralnya foto santriwati mengangkat senjata laras panjang. Ponpes menyampaikan permintaan maafnya melalui pengurus. "Kami Ingin menyampaikan permohonan maaf terkait foto viral kegiatan yang kami laksanakan dalam beberapa hari. Memang itu foto benar adanya terjadi di tempat kami," kata Ketua Harian Yayasan Pondok Pesantren Baitul Qur'an Al Jahra Magetan Isgianto, Minggu (30/7). Diakuinya bahwa pihak ponpes berencana menjadikan kegiatan menembak dengan airsoft gun itu menjadi ekstrakurikuler. Kegiatan tersebut disimulasikan saat masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) kepada santriwati baru. Pihaknya pun mengaku khilaf tidak melakukan konsultasi lebih dulu dengan pihak kepolisian. Mereka mengaku meyakini menerima tawaran dari pihak ketiga, dalam hal ini PT Airsoft Pelajar Indonesia mengingat proposal mereka memuat kegiatan di lembaga pendidikan lainnya. "Kalau rencana begitu (awalnya), tapi melihat situasi dan kondisi kami batalkan. Kami juga mengaku khilaf tidak konsultasi dulu dengan kepolisian atas tawaran dari pihak ketiga PT Airsoft Pelajar Indonesia asal Solo. Kami sudah batalkan kegiatan ekstrakurikuler itu untuk ke depannya," kata Isgianto. Selain karena viral, lanjutnya, kegiatan menembak yang mau dijadikan ekstrakurikuler itu dibatalkan karena adanya saran dari pihak Polres Magetan. "Juga atas saran dari pihak berwajib (Polres Magetan) suruh tidak melakukan kegiatan ekstrakurikuler menembak," ujar Isgianto. Sebelumnya, foto sejumlah santriwati mengangkat senjata laras panjang berjenis airsoft gun beredar di media sosial. Selain memegang senjata laras panjang, keenam santriwati itu juga mengenakan rompi mirip anti peluru. Sedangkan latar belakang foto tampak area persawahan dan sedikit tampak bangunan masjid.