Pria yang Kalungkan Bendera Merah Putih ke Anjing Jadi Tersangka

Jakarta, MI - Pria berinisial RH (22), yang mengalungkan bendera Merah Putih ke leher seekor anjing, telah ditetapkan sebagai tersangka. RH yang merupakan pegawai pabrik kelapa sawit di Bengkalis, Riau itu ditetapkan sebagai tersangka kasus pelecehan terhadap lambang negara bendera Merah Putih. "Tersangka melanggar Pasal 66 Undang-Undang Negara Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan," kata Kasat Reskrim Polres Bengkalis AKP Firman Fadhilah, Minggu (13/12). Kejadian tersebut terjadi pada Kamis (10/8). Saat itu seorang saksi yang juga karyawan di pabrik kelapa sawit melihat ada seekor anjing di lehernya dililitkan bendera Merah Putih. Saksi lantas mencari siapa yang memasangkan bendera tersebut. Kemudian saksi bertemu dengan RH, dan ia mengaku bahwa dirinyalah yang memasang bendera di leher anjing tersebut. RH berdalih memasang bendera Merah Putih ke leher anjing adalah hiasan untuk merayakan HUT RI. "Dia mengatakan bahwa negara ini demokrasi, biar sajalah anjing itu merdeka," ujarnya. Atas kejadian tersebut, karyawan bersama saksi-saksi kemudian melaporkan peristiwa itu ke Kantor Polsek Pinggir. Lalu pada Jumat (11/8), RH menyerahkan diri. Proses berikutnya, RH diperiksa. Dari hasil gelar perkara, RH akhirnya ditahan. Adapun barang bukti yang diamankan, yakni satu bendera Merah Putih ukuran kecil, satu flashdisk berisi video rekaman di leher hewan anjing yang dipasangi bendera Merah Putih. Sementara itu, RH sendiri sudah meminta maaf kepada masyarakat Indonesia yang tersakiti atas perbuatannya tersebut. Ia mengaku tidak bermaksud untuk menghina dan melecehkan bendera Merah Putih. Dia melakukan hal itu hanya spontanitas dan menaikkan semangat untuk memperingati Hari Kemerdekaan RI. "Saya minta maaf dan menyadari atas perbuatan tersebut tidaklah tepat dan bersedia menerima konsekuensi atas kejadian ini. Saya tidak bermaksud melecehkan simbol negara dengan memasang bendera di leher anjing tersebut," ungkap RH.