Polres Pasaman Barat Tangani 406 Kecelakaan Selama 11 Bulan

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 4 Desember 2023 09:46 WIB
Kepala Polres Pasaman Barat AKBP Agung Basuki (Foto: ANTARA)
Kepala Polres Pasaman Barat AKBP Agung Basuki (Foto: ANTARA)

Simpang Empa, MI - Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Pasaman Barat, Sumatra Barat menangani 406 kecelakaan lalu lintas yang terjadi sepanjang Januari-November 2023 yang menyebabkan 50 warga meninggal dunia.
 
"Terjadi kenaikan kecelakaan lalu lintas dibandingkan periode yang sama pada 2022 yang berjumlah sebanyak 370 perkara," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Pasaman Barat Iptu M. Irsyad Fathur Rahman di Simpang Empat, Sabtu(2/12)
 
Ia mengatakan, selain menimbulkan korban jiwa, 406 kecelakaan yang terjadi selama 11 bulan itu menyebabkan 89 orang mengalami luka berat dan 424 orang lainnya luka ringan.
 
Sedangkan pada periode yang sama pada 2022, korban tewaa 55 orang, luka berat 101 orang, dan luka ringan 401 orang.
 
Menurut Iptu M Irsyad, penyebab naiknya angka kecelakaan lalu lintas itu karena meningkatnya aktivitas warga dibandingkan tahun sebelumnya yang masih menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) karena COVID-19.
 
"Tahun 2023 merupakan tahun dimana sudah lepasnya pandemi COVID-19, sehingga masyarakat sudah beraktivitas kembali keluar rumah," katanya.
 
Selain itu, kondisi itu juga disebabkan kurangnya kehati-harian dari pengendara, kurang mengecek fisik kendaraan, termasuk bertambahnya masyarakat usia produktif yang menyebabkan kecelakaan lalu lintas meningkat.
 
"Namun empat bulan terakhir sudah kita tekan angka kecelakaan dengan cara sosialisasi, penyuluhan mau pun penindakan pelanggaran lalu lintas. Jika pengendara sudah tertib dalam berkendara maka kecelakaan dapat diminimalisir bahkan dicegah," ujarnya.
 
Ia menjelaskan, jenis kendaraan yang banyak terlibat kecelakaan lalu lintas adalah kendaraan roda dua sebanyak 529 unit, disusul roda empat 54 unit, dan roda enam 54 unit.
 
Kemudian usia korban kecelakaan 0-9 sebanyak 37 orang, 10-15 sebanyak 69 orang, 16-30 sebanyak 190, 31-40 sebanyak 92 orang dan 41- dst sebanyak 157 orang.
 
"Kebanyakan adalah pelajar atau usia muda sehingga sosialisasi terus kita tingkatkan terkait aturan berlalu lintas. Kami minta dukungan semua pihak agar angka kecelakaan dapat kita tekan," katanya. (AM/Ant)