Ini Alasan Operasi Pencarian Korban Erupsi Gunung Marapi Ditutup

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 6 Desember 2023 22:49 WIB
Wakapolda Sumbar Brigjen Polisi Edi Mardiyanto (Foto: ANTARA)
Wakapolda Sumbar Brigjen Polisi Edi Mardiyanto (Foto: ANTARA)

Agam, MI - Semua korban erupsi Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar) telah ditemukan.

Wakapolda Sumbar Brigjen Polisi Edi Mardiyanto resmi menutup operasi pencarian korban erupsi Gunung Marapi.

"Mulai malam ini seluruh tim yang ikut dalam operasi pencarian akan kembali ke satuan masing-masing," kata Wakapolda Provinsi Sumbar Brigjen Polisi Edi Mardiyanto di Kabupaten Agam, Rabu (6/12) malam.

Ia mengatakan, penutupan operasi pencarian tersebut dikarenakan seluruh korban yang terdata di sistem booking online Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sumbar telah ditemukan.

Rinciannya 52 pendaki, dari seluruhnya 75 orang, dalam kondisi selamat. Sisanya dinyatakan meninggal dunia.

Seluruh korban meninggal telah dibawa ke Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Kota Bukittinggi guna pencocokan data (identifikasi) oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumbar.

Di waktu bersamaan, Wakapolda menegaskan pemerintah daerah bersama pemangku kepentingan terkait juga menutup seluruh jalur pendakian Gunung Marapi pascaerupsi pada Minggu (3/12).

Langkah itu diambil guna menghindari kemungkinan terburuk seperti jatuhnya korban jiwa akibat erupsi. Apalagi, hingga kini gunung setinggi 2.891 meter dari permukaan laut (Mdpl) itu masih dalam kategori Waspada atau Level II.

Terkait masyarakat yang bermukim di sekitar kaki gunung, jenderal bintang satu itu mengatakan kepala daerah, kapolres dan dandim untuk selalu mewaspadai kemungkinan erupsi.

Terakhir, bagi masyarakat yang diduga masih kehilangan anggota keluarga di kawasan Gunung Marapi dapat melapor ke RSAM Bukittinggi. Pada rumah sakit yang sama juga dijadikan lokasi identifikasi data jenazah dengan perwakilan keluarga korban.