Tim SAR Gabungan Evakuasi Korban Tertimbun Longsor di Bogor, 3 Meninggal

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 25 Maret 2024 10:15 WIB
Lokasi longsor di Kelurahan Ciparigi, Kota Bogor, yang menyebabkan salah satu warga tertimbun. (Foto: ANTARA)
Lokasi longsor di Kelurahan Ciparigi, Kota Bogor, yang menyebabkan salah satu warga tertimbun. (Foto: ANTARA)

Bogor, MI - Tim gabungan BPBD Kota Bogor, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bogor, Tagana, PMI, serta TNI-Polri mengevakuasi tiga korban tertimbun longsor di Kelurahan Ciparigi dan Sempur, Kota Bogor, Jawa Barat.

Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, daerah tersebut diguyur hujan lebat dengan intensitas 120 milimeter pada Minggu (24/3/2024) sore hingga malam.

Ia menyebut kejadian ini merupakan fenomena pemanasan global, yang menyebabkan beberapa hari terakhir terjadi cuaca panas yang luar biasa, setelah diguyur hujan berhari-hari.

Setelah mengalami cuaca panas, pada Minggu (24/3/2024), Kota Bogor dilanda hujan diiringi dengan angin. Hingga Senin (25/3/2024) dini hari, BPBD Kota Bogor mencatat data sementara ada 18 titik bencana di daerah itu.

“Ada banjir lintasan, tanah longsor, TPT yang roboh dan pohon tumbang. Salah satu yang menelan korban jiwa berlokasi di Lebak Kantin, Kelurahan Sempur. Sudah dilaksanakan proses pencarian dan evakuasi terhadap dua orang warga,” kata Dedie, Senin (25/3/2024).

Dedie melihat langsung proses evakuasi di Kelurahan Sempur pada Senin dini hari. Ia memastikan evakuasi dijalankan dengan optimal.

“Jadi kita lihat dulu situasi ya seperti apa sekarang, mungkin besok kita bisa melaksanakan proses penilaian untuk memastikan apa warga apakah aman atau memang harus dipindahkan,” ujarnya.

Sejauh ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sudah melakukan diskusi dengan organisasi perangkat daerah (OPD), terkait dengan permasalahan yang terjadi akibat bencana alam.

Menurut dia, ke depan harus dilaksanakan sebuah program yang masif untuk pembersihan saluran-saluran air, drainase, termasuk kali dan sungai.

“Dan yang paling penting jangan lagi ada masyarakat yang buang sampah ke Sungai Walungan, ke kali, ke drainase supaya tidak terjadi hambatan,” tandasnya.