Belasan Orang Jatuh ke Sungai Gegara Jembatan yang Dijanjikan akan Dibangun Kemendes Putus

Tim Redaksi
Tim Redaksi
Diperbarui 13 April 2024 20:28 WIB
Jembatan bambu putus saat dilintasi peziarah di Lebak, Banten (Foto: Ist)
Jembatan bambu putus saat dilintasi peziarah di Lebak, Banten (Foto: Ist)

Lebak, MI - Sebanyak 15 warga Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Lebak jatuh ke Sungai Ciliman saat melewati jembatan yang dijanjikan Kementerian Pedesaan (Kemendes) akan dibangung.

Apesnya, jembatan tersebut putus. Mereka pun mengalami luka-luka. 

Kejadian tersebut pada hari raya Idulfitri, Rabu (10/4/2024).

Sebelum peristiwa itu terjadi, seorang di antara rombongan itu sempat merekam. 

Meraka juga sempat melakukan selfie di atas jembatan tersebut.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB, mayoritas dari mereka adalah perempuan yang baru saja kembali dari berziarah di Desa Leuwi Ipuh, Kecamatan Banjarsari saat Lebaran. 

Beberapa di antara mereka sempat berfoto selfie di atas jembatan sebelum kejadian nahas itu terjadi.

Video yang menampilkan momen putusnya jembatan gantung di Kabupaten Lebak, Banten, ketika sedang berfoto selfie, telah menjadi viral. 

Akun Instagram @memomedsos pada Jumat, 12 April 2024 menuliskan, 

"Swafoto di Atas Jembatan, 15 Orang di Lebak Terjatuh ke Sungai,". 

Dalam video tersebut, terlihat dua remaja tengah berjalan di atas jembatan gantung sambil mengambil video selfie. 

Tiba-tiba, jembatan yang ditempati oleh 15 orang tersebut terputus.

Video yang menjadi viral tersebut menunjukkan kondisi jembatan gantung yang terbuat dari kayu dan bambu, dengan belasan orang berada di atasnya sebelum terjadi kejadian tersebut. 

Di bawah jembatan terdapat sungai dengan arus yang tidak terlalu deras. 

Diduga kuat, jembatan gantung tersebut tidak mampu menahan beban yang ada di atasnya.

Para korban, yang kebanyakan mengalami luka memar dan lecet, diselamatkan oleh warga setempat dan mengalami trauma akibat kejadian tersebut. 

Salah seorang korban, Shinta Puspitasari, mengungkapkan bahwa ia sempat merekam video ketika melintas jembatan sebelum kejadian tragis itu terjadi.

Camat Banjarsari, Mahfud Basyir, menyatakan bahwa jembatan tersebut dalam kondisi baik dan sangat penting bagi warga untuk mengakses jalan kearah pemakaman, sekolah, dan ladang pertanian.

Jembatan tersebut dibangun pada tahun 2011 dan merupakan jalur vital yang menghubungkan Desa Leuwi Ipuh dengan Desa Citeureup.

Meskipun pernah dikunjungi oleh Wakil Menteri Desa, Budi Arie Setiadi, saat itu, Ia pernah berjanji untuk membangun kembali jembatan tersebut, janji itu belum terealisasi hingga saat ini.

Para relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kecamatan Banjarsari, menjelaskan bahwa penyangga jembatan yang sudah usang dan beban yang berlebihan menjadi penyebab putusnya tali sling jembatan.

Meskipun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, para korban mengalami trauma dan sebagian telah pulang setelah mendapat perawatan di puskesmas setempat. 

Saat ini, jembatan gantung tersebut tidak dapat dilalui oleh warga karena kondisinya yang rusak.

Meskipun sudah direncanakan untuk dibangun kembali pada tahun 2024, rencana tersebut sempat tertunda karena pandemi Covid-19.