Pamer Aurat saat Live TikTok, Konten Kreator Dilaporkan Ke Polda NTB

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 2 Agustus 2024 3 jam yang lalu
Kepala Satreskrim Polres Lombok Timur AKP I Made Dharma Yulia Putra. (Foto: Antara)
Kepala Satreskrim Polres Lombok Timur AKP I Made Dharma Yulia Putra. (Foto: Antara)

Mataram, MI - Kepolisian Resor Lombok Timur melimpahkan penanganan perkara seorang konten kreator berinisial F yang diduga memamerkan aurat saat siaran langsung di aplikasi TikTok ke Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat.

Kepala Satreskrim Polres Lombok Timur Ajun Komisaris Polisi I Made Dharma Yulia Putra melalui sambungan telepon dari Mataram, Jumat (2/8/2024) menyampaikan bahwa pihaknya melimpahkan proses hukum dari kasus tersebut pada Kamis (1/8/2024). "Iya, jadi penanganannya sudah kami serahkan ke Bidang Siber Polda NTB. Kamis kemarin (1/8) kami serahkan," ujar Dharma.

Status perkara yang dilimpahkan ke Polda NTB, jelas dia, sudah pada tahap penyelidikan. Oleh karena itu, permintaan klarifikasi para pihak terkait dilanjutkan oleh Polda NTB. "Jadi, yang kami serahkan ini status kasusnya sudah penyelidikan. Permintaan klarifikasi para pihak berlanjut di Polda NTB," ucapnya.

Untuk keberadaan F, Dharma menegaskan bahwa pihaknya turut menyerahkan bersama dengan pelimpahan berkas ke Polda NTB. "Yang bersangkutan sekarang diamankan dan diklarifikasi di Polda NTB," jelasnya.

Sementara, Kepala Bidang Humas Polda NTB Komisaris Besar Polisi Rio Indra Lesmana menyatakan belum mendapatkan informasi perihal pelimpahan penanganan dari kasus tersebut. "Sudah saya konfirmasi ke Krimsus dan Krimum, tetapi dari sana mengatakan belum ada terima. Kalau pun ada perkembangan, akan saya kabarkan lagi," ungkap Rio.

Konten kreator berinisial F merupakan seorang ibu rumah tangga yang memiliki dua anak. Dia berasal dari Kecamatan Aikmel, Kabupaten Lombok Timur. Polres Lombok Timur menangani kasus F yang diduga menampilkan konten berbau pornografi tersebut usai warga, tokoh masyarakat dan aparatur desa tempat F tinggal mengamankan dan membawanya ke polisi, Senin (29/7).

Warga mengambil langkah tersebut untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan karena banyak warga yang merasa resah setelah mengetahui aksi F dalam siaran langsung tersebut.