Bey Machmudin Kenang Guru Besar ITB Prof Mohamad Sahari Besari


Bandung, MI - Guru Besar Teknik Sipil ITB, Prof Dr Mohamad Sahari Besari meninggal dunia, Rabu (28/8/2024) sekitar pukul 21:10 WIB di Bandung.
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar), Bey Machmudin mengatakan, atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Barat turut duka cita.
"Siang tadi saya memberikan penghormatan terakhir kepada beliau di Aula Barat ITB, Bandung," kata Bey dikutip hari ini, Sabtu (31/8/2024).
Selama bertahun-tahun, kenang Bey, Prof Mohamad Sahari Besari mengabdikan diri di ITB, menjadikan ITB sebagai rumah bagi ilmu pengetahuan, khususnya di bidang Teknik Sipil.
"Mari kita doakan agar beliau mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT diterima amal ibadahnya, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan, kesabaran, dan ketabahan," kata Bey.
Sosok Prof Mohamad Sahari Besari
Prof. Mohamad Sahari Besari lahir di Semarang, 25 Desember 1932.
Dia menempuh pendidikan di Europeesche Lagere School, Semarang (1938-1942), Sekolah Rakyat I Semarang (1942–1945), Sekolah Menengah Pertama II Yogyakarta (1945–1948), Sekolah Menengah Atas Kristen Bandung (1950–1952), Sarjana Teknik di Institut Teknologi Bandung (1952–1960), Cornell University, Ithaca, New York, USA, dan meraih gelar M.Sc. (1961–1963), dan meraih gelar Ph.D. setelah berkuliah di University of Wisconsin, Madison, Wisconsin, USA (1971–1975).
Dia adalah guru besar ilmu Mekanika dan Struktur Beton di ITB dan juga guru besar dalam Falsafah Ilmu Pengetahuan dan Pemodelan pada Program Doktor Pascasarjana Sipil Universitas Diponegoro, Semarang.
Dia juga merupakan anggota dan ketua dari berbagai komisi penelitian dan teknologi di kalangan Direktorat Pendidikan Tinggi, maupun lembaga nasional seperti Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, sejak 1990 sampai masa purna baktinya.
Almarhum merupakan anggota Senat Guru Besar ITB (1991-2002), Ketua Senat Guru Besar ITB (2000-2001), Dekan FTSP, ITB (1989-1996), juga anggota komisi Indonesian Toray Science Foundation serta Habibie Center. Beliau pun menjadi Executive Committee Members APSA (Asian Planning School Association) dan pernah menjadi presiden di tahun 1977.
Selain itu, dia juga merupakan anggota Advisory Committee on Science and Technology, Islamic Development Bank, Jeddah, Saudi Arabia, sejak tahun 2000 hingga akhir hayatnya.
Almarhum pun merupakan anggota dari Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia, sejak 2002 sekaligus merupakan Academy Professorship Indonesia (API) Selection Committee.
Atas kontribusinya, dia memperoleh penghargaan, antara lain:
- Satyalancana Pembangunan, Agustus 1986
- Satyalancana Karya satia, Agustus 1996
- Kalyana Kretya Utama, 10 agustus 1997
- Bintang Jasa Utama, 6 Agustus 1998
- Satyalancana Dwidya Sistha, 4 September 2001
Semasa hidupnya, Prof. Sahari telah merancang banyak proyek-proyek infrastruktur di Indonesia, antara lain atap masjid Salman ITB yang mengunakan grid beam dengan balance cantilever, komplek hanggar PT Dirgantara Indonesia, dan Jembatan Prategang Surapati di Bandung.
Prosesi pelepasan jenazah alm. Prof. Mohamad Sahari Besari, berlangsung secara khidmat. Rektor ITB, Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., dalam pidato pelepasannya menyampaikan belasungkawa yang teramat dalam atas wafatnya almarhum.
Semasa hidupnya, dia telah menapaki perjalanan panjang di dalam kariernya.
Dia juga merupakan sosok terhormat yang banyak berjasa tidak hanya bagi ITB, namun bagi masyarakat, bangsa, dan negara. (Sugiyanto)
Topik:
Guru Besar ITB Prof Mohamad Sahari Besari Bey Machmudin ITBBerita Terkait
![Telkomsel-ITB Kolaborasi Hadirkan AI Innovation Hub di KSTI Indonesia 2025 Telkomsel dan ITB menandatangani Nota Kesepahaman untuk pembentukan Artificial Intelligence (AI) Innovation Hub sebagai langkah awal kolaborasi strategis dalam pengembangan ekosistem AI nasional. [Foto: Doc. Telkomsel]](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/telkomsel-x-itb-hadirkan-ai-innovation-hub-1b.webp)
Telkomsel-ITB Kolaborasi Hadirkan AI Innovation Hub di KSTI Indonesia 2025
8 Agustus 2025 12:27 WIB

Mahasiswi ITB Ditangkap Usai Unggah Meme Prabowo-Jokowi, Pakar Hukum Usakti: Polisi Lebay dan Tak Ngerti Demokrasi
11 Mei 2025 10:53 WIB