Gubernur Mualem Semprot Bupati soal Banjir Aceh: Kalau Cengeng, Letakkan Jabatan!

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 5 Desember 2025 5 jam yang lalu
Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Foto: Repro)
Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Foto: Repro)

Jakarta, MI - Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem melayangkan teguran keras kepada para bupati dan wali kota yang dianggap tidak sigap dalam menangani bencana banjir bandang dan longsor yang melanda sejumlah daerah. Ia menegaskan para kepala daerah tidak boleh bersikap cengeng dan harus bekerja maksimal demi keselamatan warga.

Menurut Mualem, masyarakat yang sedang terdampak bencana membutuhkan kehadiran dan aksi nyata pemerintah, bukan alasan ataupun keluhan.

“Jangan lari. Jangan ambil alasan tidak tahu. Kepala daerah harus memulai gerakan, memimpin masyarakat, bukan sebaliknya,” kata Mualem dalam video dikutip Jumat (5/12/2025).

Ia turut menginstruksikan seluruh jajaran pemerintahan, mulai dari tingkat provinsi, kecamatan hingga gampong, meningkatkan koordinasi dan respons cepat. “Semua harus proaktif membantu masyarakat. Jangan ada yang cengeng,” ujar Mualem.

Gubernur Aceh itu kembali menegaskan bahwa jabatan adalah amanah yang menuntut keberanian mengambil keputusan di saat krisis. Dia tak segan menyarankan pejabat yang merasa tak sanggup menghadapi situasi berat untuk mundur.

“Saya harapkan kepada bupati/wali kota yang cengeng, letakkan jabatan. Ganti yang lain. Tidak ada salahnya,” tegasnya.

Dalam keterangannya, Mualem turut menyoroti perilaku sejumlah kepala daerah yang dinilainya terlalu cepat menyerah saat menghadapi kondisi genting.

“Ini saja sudah melakukan diri, cengeng. Siapa suruh naik jadi pemimpin kalau sedikit persoalan sudah menyerah?,” ucapnya.

Menurut Mualem, banjir dan longsor yang melanda Aceh kali ini bukan bencana biasa. Ia bahkan menyebutnya sebagai “tsunami kedua” bagi Aceh. Dengan skala musibah yang begitu besar, ia menilai dibutuhkan kepemimpinan lapangan yang kuat, bukan sekadar koordinasi di atas meja.

Ia menjeaskan, 18 dari total 23 kabupaten/kota di Aceh terdampak banjir dan longsor. Kondisi itu membuat banyak wilayah terisolasi dan sulit dijangkau. Membuka akses darat disebutnya sebagai tugas paling mendesak agar bantuan bisa menjangkau desa-desa yang kini terputus.

Bantuan mulai menjangkau wilayah yang sebelumnya terputus, seperti Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues, hingga Aceh Tamiang. Namun, distribusi masih terkendala karena banyak ruas jalan rusak parah dan di beberapa titik hanya jalur udara yang dapat digunakan.

Pemerintah Aceh terus memantau kondisi banjir dan mengoordinasikan respons darurat lintas sektor. Pembukaan akses, penyaluran logistik, serta penanganan pengungsi menjadi fokus utama saat ini.

Di tengah suasana duka dan kerusakan yang meluas, seruan Mualem hadir sebagai pengingat. Ia menegaskan bahwa Aceh tidak boleh menghadapi bencana ini sendirian dan meminta semua pihak, terutama para pemimpin daerah, benar-benar hadir di garis depan untuk memastikan setiap warga terdampak segera mendapatkan bantuan.

Topik:

gubernur-aceh banjir-dan-longsor aceh bupati