4 Kampung di Aceh Hilang usai Banjir, Gubernur: Seperti Tsunami Kedua
Jakarta, MI - Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, tak kuasa menahan tangis saat mengungkapkan empat wilayah di Aceh hilang akibat banjir besar yang melanda Sumatra pada akhir November 2025. Ia menyebut bencana kali ini terasa seperti “tsunami kedua” bagi Aceh.
Pernyataan Muzakir sekaligus membangkitkan ingatan kelam warga Aceh terhadap tragedi tsunami 2004 yang merenggut ratusan ribu nyawa dan meninggalkan luka mendalam bagi provinsi tersebut.
Dalam pidatonya, Muzakir menyampaikan bahwa empat kampung, yakni: Sawang, Jambu Aye, Bireuen, dan Peusangan hilang tanpa jejak setelah diterjang banjir dahsyat.
Profil Kampung Sawang
Sawang, salah satu kecamatan di Kabupaten Aceh Utara, berada sekitar 16 kilometer dari jalan negara Medan-Banda Aceh.
Selama masa konflik wilayah ini dikenal sebagai daerah basis GAM dengan status hitam dan pernah dikepalai oleh Camat dari unsur TNI-AL. Mayoritas penduduknya bermata pencarian sebagai petani dan pekebun.
Adapun Kecamatan Sawang memiliki luas 384,65 / km⊃2; dan 39 desa atau kelurahan. Pada tahun 2019, Sawang memiliki 39.470 penduduk.
Jambu Aye
Jambu Aye berada di wilayah Kabupaten Aceh Utara dan Aceh Timur, Provinsi Aceh. Kawasan ini dikenal sebagai daerah irigasi yang mendapat pasokan air dari Sungai Arakundo, yang termasuk dalam Wilayah Sungai (WS) Jamboe-Aye.
Kampung ini berlokasi di Kecamatan Tanah Jambo Aye. Wilayah Tanah Jambo Aye memiliki luas sekitar 162,98 km² dengan jumlah penduduk mencapai 46.264 jiwa.
Menurut informasi dari situs Kementerian PUPR, Tanah Jambu Aye memiliki bendungan di Desa Rumoh Rayeuk Kecamatan Langkahan Kabupaten Aceh Utara.
Sesuai hasil Studi Kelayakan dan Detail Desain yang dilaksanakan pada tahun 1981-1984 dengan sumber dana dari ADB, Luas Potensial DI Jambo Aye adalah 24.360 Ha yang arealnya terletak di sisi kiri dan kanan sungai Arakundo.
Saat ini Tim gabungan Basarnas, TNI-Polri, BPBD, serta relawan tengah memaksimalkan upaya evakuasi warga terdampak banjir yang melanda wilayah Kecamatan Tanah Jambo Aye dan Kecamatan Baktiya, Aceh Utara Selasa (2/12/2025).
Bireuen
Bireuen adalah salah satu kabupaten di Provinsi Aceh yang terdiri dari 17 kecamatan dan 609 gampong.
Pada tahun 2010, jumlah penduduknya mencapai 389.024 jiwa, dengan 191.006 laki-laki dan 198.018 perempuan, atau memiliki rasio jenis kelamin sekitar 96,46.
Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.796,31 km² dengan tingkat kepadatan penduduk sekitar 200 jiwa per km². Dalam peristiwa Banjir Sumatra, Bireuen menjadi salah satu wilayah yang terputus akses karena banjir.
Jumlah jembatan yang putus akibat banjir bandang mencapai 11 unit di sepanjang aliran Krueng Peusangan diterjang banjir bandang pada Selasa dan Rabu (25-26/11/2025) malam.
Adapun jembatan yang putus mulai dari jembatan rangka baja Rancong, Kutablang, jembatan Krueng Tingkeum Kutablang lintasan jalan nasional Banda Aceh Medan.
Peusangan
Peusangan menjadi salah satu wilayah di Aceh yang dinyatakan hilang akibat banjir. Nama Peusangan merujuk pada Kecamatan Peusangan dan Kecamatan Peusangan Selatan yang berada di Kabupaten Bireuen, Aceh.
Dalam beberapa waktu terakhir, akses menuju kedua kecamatan tersebut sempat terputus total akibat longsor dan banjir lumpur setelah hujan deras mengguyur wilayah itu.
Menurut data dari situs resmi Kecamatan Peusangan, wilayah ini dipimpin oleh Ibrahim dan memiliki 69 desa/gampong serta 200 dusun atau lingkungan. Peusangan dihuni oleh 53.919 jiwa yang terdiri atas 10.564 kepala keluarga.
Topik:
banjir-aceh kampung-hilangBerita Terkait
Korban Banjir Butuh Makan, Erick Thohir Malah Berencana Kirim Alat Olahraga
2 jam yang lalu
Terkuak! 47 DAS jadi Kawasan Non-Hutan di Wilayah Terdampak Bencana Sumatera
4 Desember 2025 16:40 WIB
Banjir Sumatera Belum jadi Bencana Nasional, Ketua MPR Puji Solidaritas Masyarakat
4 Desember 2025 12:16 WIB