Soal Utang Luar Negeri, Haris: Negara Terancam Bangkrut

Syamsul
Syamsul
Diperbarui 7 November 2021 23:26 WIB
Monitorindonesia.com - Aktivis Petisi 28 Haris Rusly Moti mengaku prihatin dengan kondisi utang pemerintah Indonesia yang terus membengkak dan kian tak terkendali. Pasalnya utang tersebut bertambah cukup signifikan apabila dibandingkan posisi utang pemerintah pada penghujung Agustus 2021 yakni Rp 6.625,43 triliun. "Sobat, utang negara menumpuk tinggi, tembus Rp. 7.000 triliun (data Indef), negara terancam bangkrut," kata Haris dalam tweetnya yang dikutip , Minggu (7/11/2021). Dengan kondisi utang yang demikian, lanjut dia menegaskan, kemiskinan rakyat Indonesia makin meningkat, apalagi sejumlah pejabat negara di masa pandemi Covid-19 ini menyalahgunakan kekuasaan dan kewenangannya bahkan merangkap jabatan. "Angka kemiskinan rakyat makin tinggi. Tapi, segelintir pejabat negara yang merangkap jadi pedagang justru makin kaya dengan menyalahgunakan kekuasaan dan selewengkan kewenangan, kasus PCR, dan lain-lain," ungkapnya. Kemudian, Haris juga menyinggung pejabat negara yang mengalami kenaikan harta kekayaan selama pandemi bahkan mencapai 70,3 persen. "KPK ungkap 70,3 persen pejabat bertambah kaya selama pandemi," ungkitnya.

Topik:

pandemi utang membengkak utang luar negeri aktivis petisi 28