Partai Gelora Ajak Gus Yahya dan NU Fokus pada Agenda Pemberdayaan Umat

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 1 Februari 2022 12:37 WIB
Monitorindonesia.com - Partai Gelora Indonesia mengajak Nahdatul Ulama (NU) di bawah Pimpinan KH Yahya Cholil Staquf atau akrab disapa Gus Yahya, untuk fokus pada agenda pemberdayaan umat. Yakni mengatasi masalah kemiskinan dan mengakhiri polarisasi di masyarakat yang mulai menunjukkan ekskalasinya menjelang Pemilu 2024. Dengan fokus pada agenda pemberdayaan umat, kata Ketua Umum DPN Partai Gelora Indonesia, Anis Matta kepada wartawan di Jakarta, Selasa (1/2/2022), NU akan menjadi bagian penting dalam kolaborasi menjadikan Indonesia sebagai kekuatan utama dunia. Ajakan ini disampaikan Ketua Umum DPN Partai Gelora Indonesia ini saat menyampaikan ucapan selamat Hari Lahir (Harlah) Nahdatul Ulama ke-96, serta pengukuhan KH Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum PBNU Periode 2022-2027. Anis menilai KH Yahya Cholil Staquf dapat membawa suasana yang lebih segar dalam perpolitikan di Indonesia. "NU harus ikut serta berusaha untuk mengakiri polarisasi yang terjadi masyarakat," ujar salah satu pendiri Partai Gelora Indonesia ini. Selanjutnya, masuk ke agenda keumatan yang lebih fundamental dan strategis, yakni pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat. "Semoga suasana yang segar di bawah kepemimpinan baru akan membawa NU ke dalam usaha mengakhiri polarisasi dan masuk ke agenda keumatan yang fundamental dan strategis, yakni pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi," ujarnya. Berdasarkan data BPS, ungkap Anis Matta, angka kemiskinan terbesar di Indonesia ada di Pulau Jawa. Tepatnya di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat yang angkanya mencapai 27 persen. Kemiskinan tersebut, lanjut mantan Wakil Ketua DPR RI ini, terbesar justru berada di lingkungan pesantren. Karena itu, hal ini menjadi tantangan terbesar bagi NU untuk mengatasi kemiskinan tersebut, yang selama ini kurang mendapatkan perhatian. "Kemiskinan adalah masalah utama umat, dan itu terjadi pada daerah-daerah yang selama ini menjadi basis NU. Jawa Timur adalah daerah dengan angka kemiskinan tertinggi di Indonesia," ungkapnya. Anis pun berharap KH Yahya Cholil Staquf dapat memberikan perhatian terhadap permasalahan pemberdayaan ekonomi masyakarat, bukan sebaliknya turut serta dalam mengembangkan politik polarisasi yang bisa memecah belah umat seperti yang terjadi pada Pemilu 2019 lalu. "Saatnya kita menghentikan permusuhan antar umat. Baik Wahabi maupun NU kita sama sama umat Nabi Muhammad SAW, Lebih baik kita bersama-sama mengatasi kemiskinan demi kemaslahatan umat," pungkasnya. (Ery)

Topik:

NU Gus Yahya