HPN 2022, Ketua MPR Minta Kedaulatan Pers Nasional Dijaga dari Invasi Platform Global

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 7 Februari 2022 18:42 WIB
Kendari, Monitorindonesia.com - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Bambang Soesatyo menyatakan pemerintah harus menjaga pers nasional di tengah semakin besarnya dominasi platform global dari negara luar yang bisa merongrong Indonesia. “Penting membangun kedaulatan nasional karena dengan kemampuan rekayasa operasi intelijen, aset digital mampu dimanfaatkan untuk merongrong negara,” kata Bamsoet saat menjadi keynote speaker dalam sesi dua Konvensi Media Nasional: “Kesetaraan Tanggungjawab Antara Platform Global dan Media Nasional” yang merupakan rangkaian HPN 2022 di Kendari, Senin (7/2/2022). Bamsoet menjelaskan diperlukan langkah-langkah strategis dan hati-hati untuk domestikasi platform global dan melakukan penataan atas kedudukan dan operasinya di Indonesia. “Media massa konvensional harus mampu bersaing. Tapi untuk berhadapan langsung dengan platform global seperti google facebook youtube, Alibaba dan lain-lain rasanya kita belum memiliki sumber daya yang memadai,” jelas Bamsoet. Bamsoet mengingatkan kembali konsep publisher rights, yaitu hak pengolah media dan hak cipta jurnalistik yang dicanangkan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), demi membangun kedaulatan nasional di bidang digital. "Regulasi publisher rights bukan hanya ditujukan untuk melindungi pers nasional menghadapi dominasi platform global, melainkan juga lebih dari itu, publisher rights adalah unsur penting untuk membangun kedaulatan nasional di bidang digital," kata Bambang Soesatyo. Dia juga menegaskan kebijakan tersebut bukan ditujukan untuk melawan platform global, melainkan untuk melahirkan persaingan sehat, mewujudkan keseimbangan dalam relasi kekuasaan. “Memutuskan hubungan sama sekali dengan platform digital juga adalah sikap yang tidak realistis,” tutupnya. Selain Bamsoet dalam seminar tersebut hadir pula Ketua KPI Agung Suprio, Sekjen PRSSMI M Rafiq, Viva Group Neil R Tobing, Marketing Director Vidio Monika Rudjiono, serta moderator Shanti Ruwyastuti dari ASTV. [*]
Berita Terkait